AS Pasok Senjata Tambahan ke Ukraina Senilai US$ 1 Miliar, termasuk Rudal Anti-Kapal



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden pada Rabu (15/6) mengumumkan suntikan senjata baru senilai US$ 1 miliar untuk Ukraina, yang menurut sumber-sumber yang mengetahui paket itu, termasuk sistem roket anti-kapal, roket artileri, dan peluru untuk howitzer.

Dalam percakapan via telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy selama 41 menit, Biden mengatakan, dia menyampaikan tentang bantuan keamanan baru dari Amerika Serikat.

"Saya memberi tahu Presiden Zelenskyy bahwa Amerika Serikat memberikan bantuan keamanan US$ 1 miliar lagi untuk Ukraina, termasuk artileri tambahan dan senjata pertahanan pantai, serta amunisi untuk artileri dan sistem roket canggih," kata Biden, seperti dikutip Reuters.


Biden juga mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan US$ 225 juta untuk membantu orang-orang di Ukraina, termasuk menyediakan air minum, pasokan medis dan perawatan kesehatan penting, makanan, tempat tinggal, dan uang tunai untuk keluarga guna membeli barang-barang pokok.

Baca Juga: Rusia Menuduh Ukraina Telah Memblokir Jalur Evakuasi Warga Sipil di Sievierodonetsk

Paket bantuan dari AS terbagi menjadi dua kategori: transfer barang pertahanan berlebih dari stok AS dan senjata lain yang didanai oleh Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), sebuah program terpisah yang disahkan Kongres Amerika Serikat.

Tiga sumber yang mengetahui perinciannya, yang berbicara dengan syarat anonim, mengungkapkan, satu paket senilai US$ 350 juta mencakup lebih banyak roket untuk Multiple Launch Rocket Systems (MLRS) yang telah dikirim ke Ukraina dan peluru artileri untuk howitzer M777 dan suku cadang.

Paket kedua, kemungkinan bernilai lebih dari US$ 650 juta dan didanai menggunakan USAI, bisa mencakup peluncur rudal anti-kapal Harpoon berbasis darat, radio aman, peralatan penglihatan malam, dan pelatihan.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia pada Rabu menuduh negara-negara Barat melakukan perang proksi dengan Rusia. "Saya ingin mengatakan kepada negara-negara Barat yang memasok persenjataan ke Ukraina, darah warga sipil ada di tangan Anda".

Editor: S.S. Kurniawan