Badan keamanan nasional di Amerika Serikat (NSA) ternyata pernah memata-matai pemimpin gerakan sipil Martin Luther King dan petinju Muhammad Ali selama masa protes perang Vietnam pada 1967. Hal ini diungkap dalam sebuah dokumen rahasia yang dirilis ke publik. Dokumen ini juga mengungkap NSA, pada masa itu, memata-matai para wartawan di New York Times dan Washington Post, serta dua senator yaitu Frank Church dari Demokrat dan Howard Baker dari Republikan. Beberapa pejabat di NSA dalam dokumen itu kemudian menyebut program mata-mata ini sebagai tindakan yang hina.
AS pernah menyadap Martin Luther King
Badan keamanan nasional di Amerika Serikat (NSA) ternyata pernah memata-matai pemimpin gerakan sipil Martin Luther King dan petinju Muhammad Ali selama masa protes perang Vietnam pada 1967. Hal ini diungkap dalam sebuah dokumen rahasia yang dirilis ke publik. Dokumen ini juga mengungkap NSA, pada masa itu, memata-matai para wartawan di New York Times dan Washington Post, serta dua senator yaitu Frank Church dari Demokrat dan Howard Baker dari Republikan. Beberapa pejabat di NSA dalam dokumen itu kemudian menyebut program mata-mata ini sebagai tindakan yang hina.