AS: Presiden Putin Bisa Beri Perintah untuk Serang Ukraina dalam Waktu Singkat



KONTAN.CO.ID - KYIV. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Kyiv pada Rabu (19/1) dalam upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dengan Moskow atas Ukraina, memperingatkan bahwa Rusia bisa meluncurkan serangan baru dalam "pemberitahuan yang sangat singkat".

Blinken akan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan kemudian melakukan perjalanan ke Berlin, Jerman, untuk berbicara dengan sekutu AS, sebelum pergi ke Jenewa, Swiss, untuk bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov setelah negosiasi pekan lalu tidak menghasilkan terobosan.

Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina dalam apa yang Kyiv dan sekutunya khwatirkan sebagai persiapan untuk serangan militer baru terhadap Ukraina.


Menambah kegelisahan, Rusia memindahkan pasukan tambahan ke Belarusia minggu ini, menjelang apa yang Minsk katakan sebagai latihan militer gabungan yang akan berlangsung bulan depan.

Moskow menyangkal rencana untuk melancarkan serangan tetapi telah menekan Washington untuk jaminan keamanan, termasuk memblokir Ukraina untuk bergabung dengan aliansi NATO.

Baca Juga: Rusia Minta AS Batalkan Rencana Pengiriman Senjata ke Ukraina

Baca Juga: Makin Panas, Inggris Pasok Senjata Anti-Tank & Kanada Kirim Pasukan Khusus ke Ukraina

Berbicara kepada diplomat di Kedutaan Besar AS di Kyiv, Blinken mengatakan, dia sangat berharap Rusia bisa tetap pada jalur diplomatik dan damai. Hanya, ia memperingatkan, Presiden Rusia Vladimir Putin dapat memberikan perintah untuk menyerang dalam waktu singkat.

"Seperti yang Anda semua tahu dengan sangat, sangat baik, kami telah terlibat dalam beberapa bulan terakhir dalam fokus yang intens di Ukraina karena penumpukan signifikan yang kami lihat dari pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina," kata Blinken, seperti dikutip Reuters.

Penumpukan pasukan Rusia, Blinken mengungkapkan, berlangsung tanpa ada provokasi, tanpa alasan.

"Kami tahu bahwa ada rencana untuk meningkatkan kekuatan, bahkan lebih, dalam waktu yang sangat singkat, dan itu memberi Presiden Putin kapasitas, juga dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengambil tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina," ungkapnya.

Editor: S.S. Kurniawan