KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan investigasi perdagangan terhadap semikonduktor "legacy" asal China, yang dapat memperbesar tarif AS pada komponen chip yang digunakan dalam barang sehari-hari, seperti mobil, mesin cuci, dan peralatan telekomunikasi. Langkah ini dilakukan hanya beberapa minggu sebelum Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS pada 20 Januari mendatang.
Latar Belakang Investigasi
Investigasi di bawah Pasal 301 dari Trade Act 1974 ini bertujuan melindungi produsen chip berbasis pasar dari dominasi produksi chip yang didukung penuh oleh negara China.
Baca Juga: AS Berencana Masukkan Perusahaan Pemesan Chip TSMC untuk Huawei ke Daftar Hitam Menteri Perdagangan AS, Katherine Tai, menyatakan bahwa China sedang mengarahkan industrinya untuk menguasai pasar global, seperti yang telah dilakukan dalam baja, aluminium, panel surya, kendaraan listrik, dan mineral penting. Biden sebelumnya telah memperketat pembatasan ekspor chip AI dan peralatan produksi chip ke China. Tarif sebesar 50% untuk semikonduktor dan panel surya asal China mulai berlaku 1 Januari. Investigasi baru ini memperluas fokus untuk mencakup chip legacy yang menggunakan teknologi manufaktur lama, tetapi tetap digunakan secara luas di berbagai aplikasi pasar massal.
Fokus Investigasi
- Produk Chip Legacy: Pemeriksaan dampak chip legacy yang diimpor dari China terhadap industri-industri utama, seperti pertahanan, otomotif, dan perangkat medis.
- Komponen Hilir: Penelusuran penggunaan chip dalam komponen hilir dan barang akhir yang memiliki peran penting dalam rantai pasokan.
- Produksi Substrat Karbida Silikon: Fokus tambahan pada produksi substrat dan wafer karbida silikon China untuk fabrikasi semikonduktor.
Sekretaris Perdagangan Gina Raimondo menyatakan bahwa dua pertiga produk AS yang menggunakan chip bergantung pada chip legacy asal China, dengan banyak perusahaan AS tidak mengetahui asal-usul chip tersebut, termasuk dalam industri pertahanan.
Dampak Ekonomi dan Industri
China diperkirakan akan membangun lebih dari 60% kapasitas chip legacy global dalam dekade berikutnya. Langkah ini dianggap menghalangi investasi global di tempat lain dan menciptakan ketergantungan AS pada China untuk pasokan chip penting.
Baca Juga: Apple Gandeng Tencent dan ByteDance di China demi Penuhi Regulasi Ini Untuk mengatasi risiko ini, AS telah mengalokasikan US$52,7 miliar dalam subsidi baru untuk memproduksi chip lokal, penelitian, dan pengembangan tenaga kerja semikonduktor. Raimondo menekankan pentingnya membangun rantai pasokan domestik yang kuat untuk melindungi ekonomi AS dari gangguan pasokan seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19.
Langkah Berikutnya
Pemerintah Biden akan mulai menerima komentar publik terkait investigasi ini pada 6 Januari, dengan sidang publik dijadwalkan pada 11-12 Maret. Jika investigasi ini diteruskan oleh pemerintahan Trump, prosesnya harus diselesaikan dalam satu tahun sejak dimulai. Kesinambungan tarif antara administrasi Biden dan Trump menunjukkan pendekatan bersama dalam menghadapi tantangan perdagangan dengan China. Biden telah mempertahankan tarif yang diberlakukan Trump, bahkan menambahkan tarif hingga 100% pada kendaraan listrik buatan China untuk membatasi akses pasar mereka di AS.
Editor: Handoyo .