AS Siagakan Armada Jet Tempur F/A-18 untuk Lindungi Israel



KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat telah mengirim sekitar satu lusin jet tempur F/A-18 dari kapal induk USS Theodore Roosevelt ke pangkalan militer mereka di Timur Tengah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya AS untuk melindungi Israel dari ancaman serangan Iran.

Otoritas militer AS pada hari Rabu (7/8) mengatakan, jet tempur F/A-18 dan pesawat pengintai E-2D Hawkeye telah landas dari kapal induk di Teluk Oman dan tiba di pangkalan yang dirahasiakan pada hari Senin.

Mengutip AP News, pengerahan armada jet tempur itu kemungkinan hanya bersifat sementara, karena satu skuadron jet tempur F-22 Angkatan Udara AS juga sedang dalam perjalanan ke pangkalan yang sama dari stasiun asal mereka di Alaska.


Baca Juga: AS dan Aliansinya Bersiap Lindungi Israel dari Ancaman Iran

Armada F-22 itu diperkirakan akan tiba di Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, memerintahkan peningkatan kehadiran militer di Timur Tengah karena para pejabat tinggi AS khawatir akan meningkatnya kekerasan di Timur Tengah.

Pengerahan pasukan ini juga bagian dari respons atas serangan roket yang menghantam pangkalan militer AS di Irak pada hari Selasa. Lima personel militer dan dua kontraktor terluka akibat serangan dua roket ke fasilitas tersebut.

Baca Juga: Intelijen AS Prediksi Israel Akan Dihantam Dua Gelombang Serangan

Potensi Serangan dari Tiga Negara

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengonfirmasi bahwa serangan terhadap Israel sedang dipersiapkan dari tiga negara sekaligus.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan kalan televisi Al Manar TV hari Selasa (6/8) waktu setempat, Nasrallah menyampaikan bahwa serangan akan datang dari Iran, Yaman, dan Lebanon.

"Serangan terhadap Israel sedang dipersiapkan dari Iran, Yaman dan Lebanon. Itu pasti akan dilaksanakan. Respons bersama kita akan kuat, sensitif dan efektif," kata Nasrallah, dikutip TASS.

Aliansi besar melawan Israel ini semakin yakin untuk bergerak setelah Ketua Politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, tewas terbunuh di kediamannya di Teheran pada 31 Juli 2024.

Baca Juga: Pemimpin Hizbullah: Serangan Terhadap Israel akan Datang dari Iran, Yaman, & Lebanon

Sehari sebelumnya, militer Israel juga melancarkan serangan ke ibukota Lebanon, Beirut. Serangan itu menewaskan Sayyid Fouad Shokr, komandan utama Hizbullah sekaligus tangan kanan Nasrallah.

Potensi perluasan konflik kawasan ini dinilai Nasrallah sebagai akibat dari ulah Israel sendiri. Dirinya mengatakan perang akan segera terjadi.

"Kami tidak menginginkan eskalasi militer. Itu adalah keputusan Israel. Itu adalah pilihan mereka. Sekarang akan terjadi pertempuran siang dan malam di antara kami," katanya.