AS terapkan tarif impor aluminium, pasar global bisa banjir pasokan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasokan aluminium di pasar global diproyeksikan bakal membanjir apabila Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jadi menetapkan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%. Rencananya, Trump akan meneken aturan tersebut pekan depan.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan, jika tarif impor aluminium dan baja di AS diterapkan, maka akan menguntungkan produsen aluminium dan baja di  negara tersebut. Sebaliknya, negara pengekspor aluminium dalam jumlah besar ke negeri Paman Sam, seperti Kanada, Rusia dan China, bakal merugi.

"Jadi kalau tarif impor dilakukan, ketiga negara tersebut yang biasanya menjadikan AS pasar utamanya jadi akan beralih memasarkan aluminium ke pasar global," kata Andri, Jumat (2/3). Alhasil, pasokan di Eropa dan Asia diprediksi bakal dipenuhi produk dari ketiga negara pengekspor tersebut.


Alhasil, harga aluminium berpotensi melemah apabila pasokan melimpah.

Namun, lanjut Andri, masih ada beberapa hal yang harus dipersiapkan Trump, seperti kesiapan industri almuminium dan baja di AS dalam memenuhi kebutuhan domestik. "AS terbiasa impor, kesiapan produksi aluminium dan baja di AS tidak akan terjadi dalam jangka pendek," katanya.

Itu sebabnya, rencana kebijakan Trump ini diperkirakan akan menggiring harga Aluminium memasuki area konsolidasi. Prediksi Andri,  Senin (5/3), harga logam industri ini akan begerak di kisaran US$ 2.160-US$ 2.120 per metrik ton. Sepekan, aluminium diperkirakan bergerak antara US$ 2.100-US$ 2.170 per metrik ton.

Mengutip Bloomberg, Kamis (1/3), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) ditutup naik 0,70% menjadi US$ 2.147 per metrik ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini