TOKYO. Keterpurukan Toyota Motor Corporation makin menjadi. Pabrikan otomotif terbesar di dunia ini kemungkinan akan menarik tunggangannya lagi, yaitu Toyota Prius hybrid. US National Highway Traffic Safety Adninistration (Rabu, 3/2) menyatakan, bahwa pihaknya telah menerima lebih dari 100 komplain yang melibatkan rem pada kendaraan model anyar dari Toyota, yaitu Toyota Prius hybrid yang dirilis oleh Toyota tahun lalu. Secara terpisah, US Transportation Secretary Ray LaHood menyatakan, recall Toyota terhadap 8 varian kendaraan miliknya muncul setelah ada tekanan dari pemerintah AS. "Sejak muncul pertanyaan pertama mengenai kecatatan tersebut, kami telah mendesak Toyota untuk segera mengambil tindakan untuk melindungi konsumen," kata LaHood. Kendati Toyota telah bertanggung jawab dengan menarik kendaraan, namun regulator AS tengah mempertimbangkan untuk memberikan pinalti kepada Toyota. Di lain sisi, Toyota menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah merasa dipaksa untuk melakukan recall massal. Juru Bicara Toyota untuk pasar AS menyatakan, Toyota mendiskusikannya bersama LaHood dan sangat berterimakasih atas nasihatnya. "Kami menindaklanjuti nasihatnya dengan sangat serius dan secara institusi kami melakukan recall," kata Mike Michaels, VP Toyota Motor Sales USA.
AS Terima 100 Laporan Keluhan Pengguna Toyota Prius Hybrid
TOKYO. Keterpurukan Toyota Motor Corporation makin menjadi. Pabrikan otomotif terbesar di dunia ini kemungkinan akan menarik tunggangannya lagi, yaitu Toyota Prius hybrid. US National Highway Traffic Safety Adninistration (Rabu, 3/2) menyatakan, bahwa pihaknya telah menerima lebih dari 100 komplain yang melibatkan rem pada kendaraan model anyar dari Toyota, yaitu Toyota Prius hybrid yang dirilis oleh Toyota tahun lalu. Secara terpisah, US Transportation Secretary Ray LaHood menyatakan, recall Toyota terhadap 8 varian kendaraan miliknya muncul setelah ada tekanan dari pemerintah AS. "Sejak muncul pertanyaan pertama mengenai kecatatan tersebut, kami telah mendesak Toyota untuk segera mengambil tindakan untuk melindungi konsumen," kata LaHood. Kendati Toyota telah bertanggung jawab dengan menarik kendaraan, namun regulator AS tengah mempertimbangkan untuk memberikan pinalti kepada Toyota. Di lain sisi, Toyota menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah merasa dipaksa untuk melakukan recall massal. Juru Bicara Toyota untuk pasar AS menyatakan, Toyota mendiskusikannya bersama LaHood dan sangat berterimakasih atas nasihatnya. "Kami menindaklanjuti nasihatnya dengan sangat serius dan secara institusi kami melakukan recall," kata Mike Michaels, VP Toyota Motor Sales USA.