WASHINGTON. Sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat (AS) tak kebal menghadapi krisis. Ketahanan yang rapuh ini mengacu pada hasil penelitian S&P Global Ratings.

Laporan terbaru lembaga pemeringkat itu menunjukkan, ekonomi beberapa negara bagian AS bakal terguncang andai resesi ekonomi kembali melanda. Lemahnya daya tahan ini diperparah dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam setelah resesi hebat pada tahun 2008.

Kondisi fiskal yang tidak stabil, perlambatan penerimaan pajak, dan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk layanan sosial menjadi beberapa faktor yang menghambat ekonomi sejumlah negara bagian AS.

Salah satu sinyal buruk tentang daya tahan negara bagian terlihat dari produk domestik bruto (PDB) yang rata-rata hanya meningkat 2,1% per tahun sejak 2009. "Angka ini jauh di bawah rata-rata pertumbuhan sebelum resesi yakni tumbuh 3,79% di tahun 2004 dan 3,35% di 2005," tulis S&P, seperti dilansir Reuters, kemarin.

Dana cadangan

Dalam mengukur kapasitas fiskal terhadap resesi, S&P mengambil contoh 10 negara bagian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa gabungan pendapatan 10 negara bagian AS tersebut dapat menjatuhkan simpanan negara secara keseluruhan sebesar US$ 5,4 miliar.

Dari 10 negara tersebut, beberapa negara bagian hanya memiliki dana simpanan yang minim. Simpanan tersebut kurang dari setengah dari potensi pendapatan yang terjadi di tahun pertama memburuknya resesi.

Sejumlah negara bagian yang dinilai memiliki cadangan simpanan minim diantaranya Illinois, Pennsylvania, New Jersey, dan Connecticut. Sementara, beberapa negara bagian dengan dana cadangan yang cukup baik adalah Washington, Florida, dan New York.

Sementara, California, Massachusetts dan Wisconsin masuk dalam kategori negara bagian yang memiliki dana cadangan krisis yang moderat atau berada di antar dua kubu ekstrem tersebut. Yang jelas, dana cadangan fiskal merupakan salah satu indikator penting dalam menghadapi resesi ekonomi.

"Negara bagian harus meningkatkan dana pencadangan," tulis S&P. Tunjangan kesehatan menjadi faktor yang menyulitkan penambahan dana cadangan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie