AS tikung OPEC, harga minyak di bawah US$ 50



NEW YORK. Harga minyak dunia masih melemah di bawah US$ 50 per barel pada Senin siang (13/3). Harga minyak tertekan langkah Amerika Serikat yang kembali menumpuk pasokan, berseberangan dengan negara-negara OPEC yang berjanji mengurangi produksi.  

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun 59 sen menjadi US$ 47,9 per barel di bursa New York Mercantile Exchange, dan diperdagangkan di US$ 48,10 pada pukul 1:18 siang waktu Hong Kong. 

Harga minyak jenis Brent untuk kontrak Mei turun 52 sen atau 1% menjadi US$ 50,85 per barel di ICE Futures Europe Exchange di London. Selisihnya terhadap WTI US$ 2,38. 


Pekan lalu, harga minyak pertama kali menembus ke bawah US$ 50, setelah AS mengumumkan pasokan minyaknya naik dan produksi tercatat tertinggi selama lebih dari setahun. Padahal, Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan 11 negara lainnya sudah sepakat mengurangi produksi sejak 1 Januari lalu. 

"Pasokan terlihat akan melampaui permintaan, sehingga pasar kembali fokus dengan adanya penumpukan pasokan," Jonathan Barratt, Chief Investment Officer di Ayers Alliance Securities di Sidney. Dia memperkirakan, OPEC belum akan bereaksi dengan penurunan harga minyak sampai menyentuh harga US$ 40 per barel. 

Jumlah rig yang dioperasikan AS pekan lalu bertambah 8 menjadi 617 unit, berdasarkan data Baker Hughes. Perusahaan pengeboran ini telah menambah 92 unit sepanjang tahun ini. Sedangkan produksi minyak AS mencapai 9,09 juta barel per hari, berdasarkan data Energy Information Administration.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia