AS tinjau apakah vaksin Moderna terkait dengan risiko peradangan jantung



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Washington Post melaporkan, saat ini, pejabat kesehatan AS tengah meninjau laporan bahwa vaksin Covid-19 Moderna Inc mungkin terkait dengan risiko yang lebih tinggi dari kondisi peradangan jantung langka pada orang dewasa yang lebih muda daripada yang diperkirakan sebelumnya.  

Mengutip seorang sumber anonim, Washington Post menyebut, kemungkinan ada insiden miokarditis 2,5 kali lebih tinggi pada mereka yang mendapatkan vaksin Moderna dibandingkan dengan vaksin Pfizer.

Melansir Reuters, tinjauan tersebut difokuskan pada data di Kanada yang menunjukkan risiko yang lebih tinggi dari vaksin Pfizer-BioNTech, terutama pada pria di bawah usia 30 tahun.


Laporan Washington Post mengutip sumber anonim mengatakan, masih terlalu dini bagi regulator untuk mencapai kesimpulan, dan bahwa pekerjaan tambahan diperlukan sebelum rekomendasi dibuat.

"Meskipun kami tidak akan mengomentari pertemuan atau diskusi internal, kami dapat mengatakan bahwa FDA benar-benar berkomitmen untuk meninjau data saat tersedia bagi kami," kata Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. 

Baca Juga: Jika vaksinasi Covid-19 harus bayar, laporkan ke sini!

Sementara itu, pihak Moderna tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Langkah peninjauan ini dilakukan selang dua hari setelah pejabat kesehatan AS mengatakan dosis penguat vaksin COVID-19 akan tersedia bagi warga Amerika mulai 20 September, seiring munculnya kekhawatiran bahwa vaksinasi awal mungkin menawarkan perlindungan yang lebih rendah dalam menghadapi varian Delta. 

Di sisi lain, regulator kesehatan pada bulan Juni telah menambahkan peringatan ke literatur yang menyertai vaksin mRNA yang diproduksi oleh Moderna dan Pfizer untuk menandai risiko langka peradangan jantung yang terlihat terutama pada pria muda.

Baca Juga: Perlukah memilih vaksin Covid-19 dari merek tertentu?

Data dari sistem pemantauan keamanan lembaga pemerintah pada bulan itu menunjukkan, terdapat 12,6 kasus radang jantung per juta pada orang berusia 12 hingga 39 tahun. 

Kendati demikian, regulator di Amerika Serikat, Uni Eropa serta Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, manfaat suntikan mRNA dalam mencegah Covid-19 lebih besar daripada risikonya.

Jika informasi baru mengubah profil risiko-manfaat vaksin Covid-19, FDA akan memperbaruinya kepada publik, kata badan tersebut dalam email.

Selanjutnya: Efek samping vaksin Moderna lebih terasa dibanding vaksin lain, ini kata Kemenkes

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie