JAKARTA. Ekspor udang beku Indonesia ke Amerika Serikat (AS) terganjal. Pengusaha AS menuding Pemerintah Indonesia mengucurkan subsidi ke eksportir udang sehingga harga produk Indonesia lebih rendah ketimbang udang di Negeri Paman Sam. AS juga mengalamatkan tudingan serupa ke lima negara lainnya yaitu China, Ekuador, India, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Ernawati, Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan, mengatakan, organisasi perudangan AS bernama Coalition of Gulf Shrimp Industries (COGSI) mengarahkan 12 poin tuduhan ke Indonesia. Dan, permohonan COGSI diterima oleh US-International Trade Commission (US-ITC) dan US Department of Commerce. Salah satu hal yang dianggap sebagai bentuk subsidi dari pemerintah kepada para pengusaha adalah pemberian kredit ekspor. Untuk menyelesaikan persoalan itu, kini 13 eksportir udang beku Indonesia sedang mengisi kuesioner yang telah diberikan otoritas AS. Materi pertanyaannya antara lain terkait ekspor udang dan upah pekerja. "Inisiasi penyelidikan dilakukan pada 17 Januari," kata Ernawati, Senin (14/1).
AS tuding eksportir udang Indonesia dapat subsidi
JAKARTA. Ekspor udang beku Indonesia ke Amerika Serikat (AS) terganjal. Pengusaha AS menuding Pemerintah Indonesia mengucurkan subsidi ke eksportir udang sehingga harga produk Indonesia lebih rendah ketimbang udang di Negeri Paman Sam. AS juga mengalamatkan tudingan serupa ke lima negara lainnya yaitu China, Ekuador, India, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Ernawati, Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan, mengatakan, organisasi perudangan AS bernama Coalition of Gulf Shrimp Industries (COGSI) mengarahkan 12 poin tuduhan ke Indonesia. Dan, permohonan COGSI diterima oleh US-International Trade Commission (US-ITC) dan US Department of Commerce. Salah satu hal yang dianggap sebagai bentuk subsidi dari pemerintah kepada para pengusaha adalah pemberian kredit ekspor. Untuk menyelesaikan persoalan itu, kini 13 eksportir udang beku Indonesia sedang mengisi kuesioner yang telah diberikan otoritas AS. Materi pertanyaannya antara lain terkait ekspor udang dan upah pekerja. "Inisiasi penyelidikan dilakukan pada 17 Januari," kata Ernawati, Senin (14/1).