Asabri kocok ulang racikan investasi 2017



JAKARTA. PT Asabri memandang tahun 2017 ini dengan konservatif. Pengelola dana pensiun anggota militer dan PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan ini memprediksi perolehan keuntungan yang lebih kecil dari tahun lalu.

Menurut Direktur Asabri Hari Setianto, dalam beberapa tahun ke belakang Asabri memang berhasil mencatatkan pertumbuhan laba. Namun untuk tahun ini terbilang cukup sulit untuk mempertahankan tren tersebut.

Di tahun 2013, laba yang didapat Asabri mencapai kisaran Rp 67 miliar. Setahun kemudian Asabri mencatatkan lonjakan keuntungan menjadi Rp 247 miliar. Di 2015, laba Asabri kembali terkerek menjadi Rp 356 miliar.


Tren ini masih berlanjut di tahun lalu, dengan berhasil mencatatkan laba sampai Rp 560 miliar. "Tapi di RKAP tahun ini kami memasang target laba sekitar Rp 360 miliar," katanya belum lama ini.

Ia mengklaim, kinerja positif di tahun-tahun sebelmnya selalu di atas target yang dipatok Asabri. Untuk tahun ini pun, ia masih menyimpan harapan bisa kembali mengulanginya meski tak mudah.

Salah satu alasan yang membuat Asabri lebih konservatif adalah tren kinerja investasi yang kemungkinan bisa didapat Asabri di tahun 2017. Hari menyebut di tahun ini pihaknya akan kembali meracik ulang portifolio investasi yang dimiliki.

Asabri akan memperbesar penampatan investasi di instrumen-instrumen yang lebih aman seperti surat utang. Hal ini disebutnya memang menjadi kebijakan perusahaan untuk mengembangkan dana investasi. Meski konsekuensi, kinerja investasi bisa jadi tak seagresif tahun-tahun sebelumnya.

Sekitar 30% dari dana kelolaan Asabri sebesar Rp 33 triliun masih disimpan di instrumen berbasis ekuitas seperti saham dan reksadana. Sisanya ditempatkan di instrumen lain seperti surat utang negara, obligasi korporasi, dan pasar uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini