Asaki Minta Safeguard Keramik Diperpanjang



JAKARTA. Pengusaha keramik meminta pemerintah memperpanjang penerapan bea masuk (BM) tambahan (safeguard) keramik tableware hingga tahun 2010. Mereka yakin penerapan BM safeguard membuat iklim bisnis di industri keramik menjadi lebih baik.

Indikasinya, industri keramik mengalami pertumbuhan menggembirakan sejak BM safeguard berlaku pada 2006. Sebelum ada BM safeguard, produksi keramik melorot hingga 50%. "Tapi, begitu BM safeguard berlaku, produksi naik hingga 70%. Karena itu, kami meminta safeguard diperpanjang," kata Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Achmad Wijaya, Kamis (6/11).

Asaki mengaku sudah menyampaikan surat permohonan perpanjangan safeguard ke Departemen Perdagangan (Depdag). "Sudah kami ajukan pada awal September," ujar Achmad.


Tampaknya, keinginan pengusaha keramik ini mendapat lampu hijau dari Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Depdag. Ketua KPPI Halida Miljani mengaku, setuju memperpanjang BM safeguard keramik. "Tapi, harus ada persetujuan dulu dari Menteri Keuangan," ujarnya.

Asaki optimistis, industri keramik bakal tumbuh lebih tinggi lagi bila pemerintah memperpanjang BM safeguard. Menurut Achmad, industri bakal mencapai target produksi keramik tahun ini sebanyak 48.000 ton.

Bahkan, bukan tak mungkin, pengusaha mampu mendongkrak produksi hingga 70.000 ton. Tidak hanya itu, perpanjangan BM safeguard juga bakal merangsang munculnya investasi baru di industri keramik.

Industri keramik bisa bangkit lantaran barang impor banyak tertahan. "Orang mau impor harganya sudah mahal. Jadi, instrumen itu sangat berguna," pinta Achmad.

Pemerintah menerapkan BM safeguard keramik berdasarkan usulan KPPI setelah menyelidiki petisi Asaki. Berdasarkan penyelidikan itu, antara tahun 1999-2003, Indonesia mengalami lonjakan impor produk keramik tableware hingga 400%. Impor tersebut berasal dari China, India, dan Korea.Nurmayanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie