Asal Usul Semarang dan Sejarah Hari Jadi Kota Semarang 2 Mei 1547



KONTAN.CO.ID - Semarang adalah ibu kota Jawa Tengah dan menjadi salah satu kota terbesar di provinsi tersebut. Asal usul Kota Semarang sudah muncul sejak masa Kerajaan Demak. 

Sementara, asal usul nama Semarang berkaitan dengan pohon asem atau tumbuh berjauhan atau jarang di wilayah tersebut. Sehingga, daerah tersebut diberi nama Semarang berasal dari kata asem jarang. 

Untuk itu, simak secara lengkap asal usul nama Semarang di artikel ini. 


Baca Juga: Intip Jadwal Penerbangan Umrah Lion Air dari Semarang, Surabaya, dan Pekanbaru

Asal usul Semarang 

Asal usul Semarang berkaitan dengan Kerajaan Demak yang merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam. 

Dirangkum dari laman Pemerintah Kota Semarang dan buku "Dongeng 100 Kota", pada waktu itu, di Kerajaan Demak terdapat pangerang bernama Raden Made Pandan yang memiliki anak bernama Raden Pandanarang.

Kemudian Raden Made Pandan mengajak anaknya dan para pengiringnya untuk meninggalkan kesultanan Demak. Mereka pergi kearah barat untuk mencari daerah baru yang akan ditempati. 

Baca Juga: Bluebird Ingatkan Standar Nyaman yang Sesungguhnya

Berhari-hari dalam perjalanan, akhirnya Raden Made Pandan berhenti di daerah yang dirasa cocok untuk didiami. Di tempat tersebut, Raden Made Pandan membuka hutan dan mendirikan pondok pesantren serta lahan pertanian. 

Raden Made Pandan juga mengajarkan agama Islam kepada para pengikutnya. Lama kelamaan pondok pesantren itu mengundang banyak orang untuk datang menimba ilmu agama di tempat tersebut. 

Sebelum meninggal, Raden Made Pandan pun berpesan kepada putranya agar bisa menggantikannya menjadi guru agama Islam di tempat tersebut. 

Raden Pandanarang diminta untuk menyebarkan agama Islam di tempat itu serta mengelola tanah pertanian di sekitar daerah itu. Wasiat ayahnya itu benar-benar diperhatikan oleh Raden Pandanarang. 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Tengah (25/7) Cerah Berawan Semua Wilayah Semarang

Raden Pandanarang atau yang bergelar Pandan Arang II menjadi seorang guru agama Islam kepada masyarakat sekitar, serta mengelola lahan pertanian. Suatu hari saat Raden Pandanarang menggarap lahan pertanian bersama para pengikutnya, tiba-tiba terjadi sesuatu yang aneh. 

Di antara pohon yang hijau subur itu terdapat beberapa pohon asam yang tumbuh saling berjauhan. Orang-oarang yang melihat hal itu juga heran, mengapa di tanah yang subur itu tumbuh pohon asam yang saling berjauhan. 

Raden Pandanarang lantas menyebut daerah tersebut sebagai Semarang. Asal nama Semarang tersebut dari kata asem (pohon asem) yang tumbuh berjauhan atau jarang-jarang  (arang dalam bahasa Jawa).

Baca Juga: BSI Maslahat Laksanakan Program Pesantren Sehat di Sentul Bogor

Hari Jadi Kota Semarang 2 Mei 1547

Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari kerajaan Pajang. 

Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka Sultan Hadiwijaya memutuskan untuk menjadikan Semarang yang dipimpin Pandan Arang II setingkat dengan kabupaten. 

Dikutip dari Kompas.com (2/5/2023), Pandan Arang II dan Sultan Pajang yang berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga kemudian menetapkan tanggal 2 Mei 1547 sebagai hari berdirinya Kota Semarang. 

Baca Juga: Kereta Api Gajayana Senggol Truk Gandeng di Nganjuk, Ini Penjelasan Manajemen

Hari berdirinya Kota Semarang tersebut juga bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal 954 H. 

Pandan Arang II yang kelak dikenal sebagai Sunan Bayat kemudian juga ditetapkan sebagai Bupati Semarang Pertama. Sementara sejak tahun 1945, Kota Semarang telah ditetapkan menjadi kota praja dengan beberapa pejabat walikota yang bertugas sebagai kepala pemerintahan. 

Hingga kini, tanggal 2 Mei selalu dirayakan sebagai Hari Jadi Kota Semarang oleh warganya.

Demikianlah asal usul kota Semarang yang kini menjadi kota yang ramai di Jawa Tengah bahkan menjadi ibu kota provinsinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News