KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada saat asam dari lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala sakit maag, terjadilah asam refluks atau asam lambung naik. Pada sebagian orang, asam lambung naik dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, tapi pada beberapa orang lainnya, konsumsi obat dibutuhkan untuk mengatasi asam lambung naik. Menurut American College of Gastroenterology (ACG), penderita asam lambung menggambarkan perasaan tidak nyaman yang terbakar di dada, di belakang tulang dada. Ketidaknyamanan ini bisa naik ke leher dan tenggorokan. Beberapa orang mungkin juga mengalami rasa pahit atau asam di mulut mereka.
Gejala asam refluks bisa berlangsung selama beberapa jam. Bagi sebagian orang, gejala memburuk setelah makan, sedangkan yang lain mungkin mengalami gejala sebelum makan. Asam refluks atau asam lambung naik yang muncul sesekali adalah hal yang normal, tetapi jika gejala ini terjadi lebih dari dua kali per minggu, maka kemungkinan ini disebabkan oleh kondisi yang lebih parah, yang dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Baca Juga: Ini Aturan Konsumsi Madu untuk Meredakan Asam Lambung Asam refluks terjadi ketika lapisan esofagus bertemu dengan asam lambung. Jika tak diatasi, kerongkongan bisa terluka dan menyebabkan gejala mulas. Dalam kondisi normal, sfingter esofagus bagian bawah antara lambung dan esofagus mencegah asam lambung naik ke esofagus. Jika sfingter terlalu sering rileks, asam lambung bisa naik ke kerongkongan yang menyebabkan asam refluks.