JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tidak akan pilih-pilih dalam menerapkan asas resiprokal atau asas kesetaraan. Regulator perbankan ini memastikan akan meminta penerapan asas resiprokal pada pihak bank sentral asing yang banknya ingin mengakuisisi bank di Indonesia. Gubernur Bank Indonesia, Agus Wintarto Dermawan Martowardojo mengatakan, BI membuka diri terhadap setiap investor asing yang ingin masuk. Tetapi bank sentral negara asal harus membuka kesempatan bagi bank domestik berekspansi di negera tersebut. "Kalau pun perbankan Indonesia belum siap ekspansi ke sana, itu adalah masalah kedua," kata Agus, kemarin. Agus menambahkan selama ini perbankan Indonesia sering tidak memperoleh kejelasan ketika melakukan ekspansi ke luar negeri. Padahal, investor asing sangat bebas menanamkan modal dan berekspansi di tanah air. Kebijakan ini akan memaksa bank untuk lebih mengembangkan sumber daya manusia (SDM), keuangan dan sistem.
Asas resiprokal syarat asing akuisisi bank lokal
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tidak akan pilih-pilih dalam menerapkan asas resiprokal atau asas kesetaraan. Regulator perbankan ini memastikan akan meminta penerapan asas resiprokal pada pihak bank sentral asing yang banknya ingin mengakuisisi bank di Indonesia. Gubernur Bank Indonesia, Agus Wintarto Dermawan Martowardojo mengatakan, BI membuka diri terhadap setiap investor asing yang ingin masuk. Tetapi bank sentral negara asal harus membuka kesempatan bagi bank domestik berekspansi di negera tersebut. "Kalau pun perbankan Indonesia belum siap ekspansi ke sana, itu adalah masalah kedua," kata Agus, kemarin. Agus menambahkan selama ini perbankan Indonesia sering tidak memperoleh kejelasan ketika melakukan ekspansi ke luar negeri. Padahal, investor asing sangat bebas menanamkan modal dan berekspansi di tanah air. Kebijakan ini akan memaksa bank untuk lebih mengembangkan sumber daya manusia (SDM), keuangan dan sistem.