JAKARTA. Pekan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersikap tegas terhadap tiga bankir yang berujung kehilangan jabatannya sebagai direksi perbankan. Ketiganya merupakan direksi Bank Bank Jabar Banten (BJB) yakni Bien Subiantoro selaku Direktur Utama, beserta dua Direktur BJB, Arie Yulianto dan Djamal Muslim. Sejak menjadi pengawas perbankan per 1 Januari 2014, ini adalah keputusan pertama OJK tidak meloloskan bank dalam uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test). Yang mengejutkan adalah tiga direksi tidak lolos sekaligus. Menyoroti hal ini, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) menyatakan heran. Ellong Tjandra, Sekretaris Jenderal Asbanda, menegaskan, Asbanda menghormati peran OJK dalam melakukan fit and proper test calon direksi bank. Yang jadi masalah, terkadang ada perbedaan perlakuan dari OJK terhadap calon direksi BPD. Misalnya, ada bankir yang sudah bisa langsung bekerja sebagai direksi meskipun keputusan OJK tentang fit and propert test belum keluar.
Asbanda protes perlakuan OJK yang berbeda
JAKARTA. Pekan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersikap tegas terhadap tiga bankir yang berujung kehilangan jabatannya sebagai direksi perbankan. Ketiganya merupakan direksi Bank Bank Jabar Banten (BJB) yakni Bien Subiantoro selaku Direktur Utama, beserta dua Direktur BJB, Arie Yulianto dan Djamal Muslim. Sejak menjadi pengawas perbankan per 1 Januari 2014, ini adalah keputusan pertama OJK tidak meloloskan bank dalam uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test). Yang mengejutkan adalah tiga direksi tidak lolos sekaligus. Menyoroti hal ini, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) menyatakan heran. Ellong Tjandra, Sekretaris Jenderal Asbanda, menegaskan, Asbanda menghormati peran OJK dalam melakukan fit and proper test calon direksi bank. Yang jadi masalah, terkadang ada perbedaan perlakuan dari OJK terhadap calon direksi BPD. Misalnya, ada bankir yang sudah bisa langsung bekerja sebagai direksi meskipun keputusan OJK tentang fit and propert test belum keluar.