JAKARTA. Perusahaan penyedia jasa transportasi laut PT ASDP Indonesia Ferry (persero) bermaksud menambah rute baru. Kali ini, yang dibidik adalah menghubungkan Surabaya, Jawa Timur dengan Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat. Jika tidak ada aral melintang, ASDP akan mengoperasikan mulai 1 Desember 2016.

Pelaksana Tugas Direktur Utama ASDP Faik Fahmi mengatakan, penyediaan kapal ferry pada rute ini akan mendatangkan keuntungan. Ferry jarak jauh ini merupakan terobosan untuk persoalan logistik yang ada di darat.

Di antaranya mengurangi beban dan perawatan jalan raya. Biaya perawatan kapal akan lebih murah, karena kapal yang tidak beroperasi justru menelan biaya perawatan lebih besar. Waktu tempuh yang dibutuhkan juga lebih singkat, yakni 21 jam, sementara jalur darat bisa memakan waktu 48 jam.

"Kalau dari biaya tidak jauh berbeda, tapi jalur laut ini bisa efisien waktu," ujar Faik dalam paparan diskusi Forum Perhubungan, Jakarta, Selasa (22/11).

Selain itu, dia mengatakan kehadiran rute baru ini juga akan memberikan kepastian layanan transportasi logistik. Terutama pada hari libur atau hari besar keagamaan.Jika lewat jalur darat, maka kendaraan dari Surabaya menuju Lombok akan melewati Pulau Bali.

Dengan adanya jalur baru tersebut, secara tidak langsung juga akan mengurangi volume kemacetan di Bali. "Ini jadi cara ASDP dorong angkutan dan menekan biaya logistik," ungkapnya.

Faik menambahkan, pihaknya akan mulai mengoperasikan rute tersebut mulai 1 Desember 2016. Dalam tahap awal, rute Surabaya dan Lembar ini akan dioperasikan sebanyak 3 kali perjalanan dalam seminggu dan akan mengalami peningkatan.

Rencananya, ASDP akan menggunakan kapal Roll on Roll off (RORO). Yakni kapal yang bisa memuat kendaraan-kendaraan. Seperti truk, mobil penumpang, dan sepeda motor. Nantinya, kapal ini akan menempuh jarak 311 mile dengan waktu tempuh 21 jam kecepatan 15 knot.

"Kehadiran jalur ini akan sangat positif, terutama jika penuh dua sisi. Dari Surabaya penuh, dari Lembar juga penuh," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie