KONTAN.CO.ID - Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti menyatakan, ASEANCanada Free Trade Agreement (ACaFTA) merupakan perjanjian yang sangat penting dan mendukung prinsip inklusivitas dan ekonomi berkelanjutan bagi kedua kawasan. Hal ini disampaikan Wamendag Roro dalam acara diskusi ‘Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEANKanada yang Inklusif dan Berkelanjutan’ yang diselenggarakan oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakarta, Selasa (3/12). “Sebagai negara koordinator, Indonesia berkomitmen tinggi untuk memastikan agar perundingan ACaFTA bisa segera diselesaikan secara substantial pada tahun depan. Perjanjian ini akan membawa dampak yang signifikan, karena Kanada akan menjadi mitra perdagangan bebas ASEAN pertama di kawasan Amerika Utara sehingga akan menciptakan peluang pasar baru, dan saling menguntungkan bagi seluruh pihak,” ungkap Wamendag Roro. Wamendag Roro menjelaskan, walaupun saat ini para negosiator masih menemukan berbagai tantangan dan belum mencapai target yang diharapkan, namun kedua belah pihak tetap optimis bahwa perundingan yang mengatur akses pasar dan disiplin lintas sektor termasuk isu inklusivitas dan ekonomi berkelanjutan dapat diselesaikan. Kedua ketentuan ini juga terdapat dalam Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang baru selesai dinegosiasikan.
ASEAN-Kanada Dukung Penuh Inklusivitas dan Ekonomi Berkelanjutan
KONTAN.CO.ID - Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti menyatakan, ASEANCanada Free Trade Agreement (ACaFTA) merupakan perjanjian yang sangat penting dan mendukung prinsip inklusivitas dan ekonomi berkelanjutan bagi kedua kawasan. Hal ini disampaikan Wamendag Roro dalam acara diskusi ‘Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEANKanada yang Inklusif dan Berkelanjutan’ yang diselenggarakan oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakarta, Selasa (3/12). “Sebagai negara koordinator, Indonesia berkomitmen tinggi untuk memastikan agar perundingan ACaFTA bisa segera diselesaikan secara substantial pada tahun depan. Perjanjian ini akan membawa dampak yang signifikan, karena Kanada akan menjadi mitra perdagangan bebas ASEAN pertama di kawasan Amerika Utara sehingga akan menciptakan peluang pasar baru, dan saling menguntungkan bagi seluruh pihak,” ungkap Wamendag Roro. Wamendag Roro menjelaskan, walaupun saat ini para negosiator masih menemukan berbagai tantangan dan belum mencapai target yang diharapkan, namun kedua belah pihak tetap optimis bahwa perundingan yang mengatur akses pasar dan disiplin lintas sektor termasuk isu inklusivitas dan ekonomi berkelanjutan dapat diselesaikan. Kedua ketentuan ini juga terdapat dalam Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang baru selesai dinegosiasikan.
TAG: