KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN berjalan lancar dan menghasilkan tiga kesimpulan, salah satunya adalah kesepakatan untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia. Menurut Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kendaraan listrik, namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, untuk menjadi pusat kendaraan listrik, dibutuhkan sinergi antara negara-negara ASEAN yang didasarkan pada daya saing masing-masing negara. Misalnya, Indonesia dengan baterainya, Thailand dengan produksinya, dan Vietnam dengan teknologi mobil nasionalnya.
ASEAN Sepakat Bangun Ekosistem Mobil Listrik dan Bagian Penting Rantai Pasok Dunia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN berjalan lancar dan menghasilkan tiga kesimpulan, salah satunya adalah kesepakatan untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia. Menurut Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kendaraan listrik, namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, untuk menjadi pusat kendaraan listrik, dibutuhkan sinergi antara negara-negara ASEAN yang didasarkan pada daya saing masing-masing negara. Misalnya, Indonesia dengan baterainya, Thailand dengan produksinya, dan Vietnam dengan teknologi mobil nasionalnya.