JAKARTA. Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) makin gencar menambah unit usaha. Setelah memastikan masuk bisnis asuransi syariah dengan membentuk unit usaha syariah (UUS), ASEI bakal merambah bisnis broker asuransi. Perusahaan asuransi pelat merah ini tinggal menunggu lampu hijau dari dewan komisaris untuk mengajukan izin ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).Direktur Keuangan ASEI Marthin F Simarmata mengatakan, ASEI akan bertemu dengan dewan komisaris pekan depan. Nah, naga-naganya ASEI bakal mengantongi izin karena selama ini dewan komisaris mendorong ASEI untuk membentuk unit usaha baru. "Komisaris meminta agar menggenjot pendapatan dari anorganik," kata Marthin, Kamis (24/5).Jika izin dari komisaris beres, bulan depan ASEI akan mengajukan izin ke Bapepam-LK. Marthin optimistis tahun ini unit broker asuransi ini sudah beroperasi sebab kelengkapan untuk perizinan telah siap. ASEI menyiapkan dana sekitar Rp 2 miliar sebagai modal unit usaha baru tersebut. Modal awal masih kecil karena ASEI membuka kesempatan perusahaan lain ikut serta menanamkan saham sehingga menjadi semacam unit usaha joint venture.Martin membocorkan, ASEI akan mengajak salah satu bank asing untuk bekerja sama menangani unit usaha broker asuransi. Namun, ia masih merahasiakan nama bank itu. ASEI berharap, kerja sama ini bisa menggaet aset-aset bank tersebut yang nilainya sangat besar. "Biar ada pasar captive, terutama asuransi kredit mereka," ujar Marthin.Anna Lukman, Head of Credit Guarantee Division ASEI menambahkan, potensi bisnis broker asuransi cukup besar. Apalagi selama ini ASEI sudah berpengalaman dalam hal asuransi. Makanya dia optimistis unit usaha broker nantinya bakal membantu perolehan premi. "Cukup besar potensinya," ujar Anna. Tahun ini, ASEI menargetkan pendapatan premi Rp 1,03 triliun. Kuartal pertama 2012 lalu, pendapatan premi ASEI mencapai Rp 418 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ASEI akan masuk bisnis broker asuransi
JAKARTA. Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) makin gencar menambah unit usaha. Setelah memastikan masuk bisnis asuransi syariah dengan membentuk unit usaha syariah (UUS), ASEI bakal merambah bisnis broker asuransi. Perusahaan asuransi pelat merah ini tinggal menunggu lampu hijau dari dewan komisaris untuk mengajukan izin ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).Direktur Keuangan ASEI Marthin F Simarmata mengatakan, ASEI akan bertemu dengan dewan komisaris pekan depan. Nah, naga-naganya ASEI bakal mengantongi izin karena selama ini dewan komisaris mendorong ASEI untuk membentuk unit usaha baru. "Komisaris meminta agar menggenjot pendapatan dari anorganik," kata Marthin, Kamis (24/5).Jika izin dari komisaris beres, bulan depan ASEI akan mengajukan izin ke Bapepam-LK. Marthin optimistis tahun ini unit broker asuransi ini sudah beroperasi sebab kelengkapan untuk perizinan telah siap. ASEI menyiapkan dana sekitar Rp 2 miliar sebagai modal unit usaha baru tersebut. Modal awal masih kecil karena ASEI membuka kesempatan perusahaan lain ikut serta menanamkan saham sehingga menjadi semacam unit usaha joint venture.Martin membocorkan, ASEI akan mengajak salah satu bank asing untuk bekerja sama menangani unit usaha broker asuransi. Namun, ia masih merahasiakan nama bank itu. ASEI berharap, kerja sama ini bisa menggaet aset-aset bank tersebut yang nilainya sangat besar. "Biar ada pasar captive, terutama asuransi kredit mereka," ujar Marthin.Anna Lukman, Head of Credit Guarantee Division ASEI menambahkan, potensi bisnis broker asuransi cukup besar. Apalagi selama ini ASEI sudah berpengalaman dalam hal asuransi. Makanya dia optimistis unit usaha broker nantinya bakal membantu perolehan premi. "Cukup besar potensinya," ujar Anna. Tahun ini, ASEI menargetkan pendapatan premi Rp 1,03 triliun. Kuartal pertama 2012 lalu, pendapatan premi ASEI mencapai Rp 418 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News