KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Asei Indonesia mencatatkan kinerja positif di lini bisnis asuransi marine cargo. Wahyudin Rahman, Kepala Divisi Transformasi dan Inisiatif Strategis Asuransi Asei Indonesia, mengungkapkan total pendapatan premi asuransi marine cargo mencapai Rp 3,8 miliar hingga Juni 2024. "Nilai itu mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 294%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu," ucapnya kepada Kontan, Jumat (12/7).
Wahyudin menjelaskan bahwa Asei menargetkan pendapatan premi marine cargo tahun ini bisa mencapai Rp 10 miliar. Untuk mencapai target tersebut, pada Semester II-2024, Asei akan meningkatkan penjualan produk marine cargo melalui pemasaran langsung kepada calon tertanggung, termasuk jenis usaha
forwarder.
Baca Juga: Asei Dukung Pelaku Usaha Kopi dan Kakao Jawa Barat Ekspor ke Filipina Namun, Wahyudin menekankan bahwa ASEI juga akan memperluas sumber bisnis lainnya, seperti melalui agen dan broker, untuk memperkuat portofolio penjualan. Secara keseluruhan, prospek asuransi marine cargo di Indonesia terlihat cerah dengan dukungan dari berbagai aspek ekonomi seperti peningkatan ekspor-impor dan perdagangan internasional, serta pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan tol laut. "Ditambah dengan adanya regulasi yang mengatur penggunaan asuransi marine cargo dan kewajiban kontrak kerja," tambahnya. Wahyudin menyatakan bahwa kondisi geopolitik dan kebijakan politik luar negeri tetap menjadi ancaman bagi lini bisnis asuransi marine cargo, meskipun ada pengecualian dalam klausul asuransi marine cargo untuk kondisi tersebut. Selain itu, Wahyudin mengidentifikasi tiga tantangan utama yang perlu diwaspadai. Pertama, kompleksitas risiko, yaitu risiko maritim yang kompleks dan sulit diprediksi sehingga membutuhkan penilaian risiko yang cermat. Kedua, regulasi, yaitu kepatuhan terhadap regulasi internasional dan lokal yang terus berkembang dan memerlukan penyesuaian terhadap syarat dan ketentuan pada polis marine cargo.
Baca Juga: Asuransi Asei Sebut Lini Bisnis Asuransi Aneka Memiliki Prospek Cerah "Ketiga, persaingan harga, yaitu persaingan antarperusahaan asuransi dalam menawarkan premi marine cargo sangat kompetitif sehingga perlu diantisipasi untuk menciptakan iklim yang sehat," ujar Wahyudin. Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), asuransi marine cargo membukukan pendapatan premi sebesar Rp 1,76 triliun pada kuartal I-2024. Nilai tersebut tumbuh 18,6% secara
Year on Year (YoY). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .