ASEI mengincar asuransi umum



JAKARTA. Ekspansi Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) tidak akan berhenti dengan pembentukan unit usaha syariah. Asuransi pelat merah ini membidik perusahaan asuransi umum. Manajemen ingin tumbuh secara anorganik untuk meningkatkan premi.

Marthin F. Simamarta, Direktur Keuangan ASEI, menjelaskan niat tersebut muncul setelah rencana membentuk perusahaan broker urung dilakukan.

Manajemen menyimpulkan, broker asuransi tidak memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan premi. Untuk tugas broker, akan dialihkan ke koperasi ASEI. "Modal broker tak terlalu besar, bisa diserahkan ke koperasi," ungkapnya pekan lalu.


Marthin menegaskan, rencana mengambil asuransi umum sudah menjadi kebijakan. Namun perusahaan belum memutuskan berapa kesiapan modal dan target akuisisi.

Soalnya, mereka harus meminta izin terlebih dulu ke pemegang saham, yaitu pemerintah. "Jangan dulu diungkapkan siapa targetnya, yang pasti kami harus membentuk tim kajian dulu," ujarnya.

Indra Noor, Direktur Operasional ASEI, menambahkan keberadaan anak usaha asuransi umum sangat berpengaruh terhadap premi. Potensi asuransi umum di Indonesia masih besar. ASEI sudah membuktikan hal tersebut.

Hingga semester I 2012, premi asuransi umum mendominasi. Selain itu pasar asuransi umum di tanah air sedang bagus-bagusnya. "Melihat fakta ini artinya kami bisa masuk," ungkap Indra.

Ia juga enggan membeberkan rencana ini lebih detail. Hitungan dia, jika pemegang saham menyetujui rencana tersebut, paling cepat baru terlaksana akhir tahun. Indra tidak mau menjawab apakah asuransi yang dibidik perusahaan bermodal cekak.

Saat ini sekitar 31 asuransi bermodal cekak mendapat peringatan dari Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Rinciannya 6 asuransi jiwa dan 25 asuransi umum. "Jangan disebut dulu, nanti belum apa-apa harganya naik," seloroh Indra.

Jika rencana ini jadi kenyataan, berart ada dua asuransi pelat merah yang ingin membeli asuransi umum. Sebelumnya Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menyatakan minat. Tujuannya mendongkrak pertumbuhan anorganik, setelah mematok target laba sekitar Rp 500 miliar pada 2014

Di semester I-2012, kontribusi ASEI terbesar dari bisnis asuransi umum, Rp 423 miliar, alias 83% dari total premi, tumbuh 62% (year on year/yoy). Sementara total premi Rp 507 miliar, tumbuh 58%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri