JAKARTA. Iklim investasi yang kondusif tampaknya menjadi peluang bagi PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). Buktinya, di paruh kedua tahun ini, perseroan penjamin resiko pelat merah tersebut meluncurkan produk asuransi terbarunya, yakni investment insurance (asuransi investasi).

“Seiring dengan iklim investasi tanah air yang cukup berkembang, Asuransi ASEI mencoba menangkap peluang pasar jaminan resiko atas investasi,” tutur Direktur Utama Asuransi ASEI Zaafril Razief Amier, saat ditemui KONTAN, Selasa (20/7).

Sayang, Zaafril belum menjelaskan lebih detail mengenai produk terbarunya tersebut, termasuk waktu peluncurannya. Dia hanya bilang, investment insurance ini diharapkan dapat menarik minta investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Saat ini, Asuransi ASEI memiliki empat produk penjamin resiko. Pertama, asuransi ekspor. Asuransi jenis ini memberikan ganti rugi kepada eksportir terhadap kemungkinan kerugian yang diakibatkan belum terlaksana pembayaran dari importir.

Kedua, asuransi kredit dan penjaminan kredit. Asuransi kredit merupakan proteksi kepada bank atas resiko kegagalan debitur dalam melunasi fasilitas kredit atau pinjaman tunai, sedangkan asuransi penjaminan kredit memberikan jaminan kepada bank atas resiko kegagalan debitur dalam melunasi fasilitas kredit pinjaman non tunai, seperti Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri dan penerbitan kontra Garansi Bank.

Ketiga, asuransi umum yang mencakup asuransi property/harta benda, asuransi rekayasa, asuransi pemasangan, asuransi peralatan elektronika, asuransi pengangkutan, asuransi rangka kapal, asuransi kecelakaan diri, asuransi tanggung gugat, asuransi alat berat dan asuransi uang. Dan keempat, asuransi surety bond.

Per Juni 2010, Asuransi ASEI mencatat total penerimaan premi sebesar Rp 385 miliar atau naik sekitar 50% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 241 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa