ASEI tergiur cicip bisnis asuransi perjalanan



JAKARTA. PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) agaknya tergiur juga untuk mencicipi bisnis asuransi perjalanan. Strategi melebarkan sayap usaha yang diperkirakan rampung pada 2012 mendatang ini menyusul keinginan perseroan untuk mempertebal pendapatan premi dari pasar ritel. Maklum, 85% dari total bisnis ASEI masih ditopang oleh pasar korporat yang kebanyakan berasal dari aksi sinergi perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau perusahaan dengan aktivitas dominan ekspor. Adapun kontribusi pasar ritel cukup mini, yakni 10% sampai 15%. “Hingga kini, pasar ritel baru menyumbang kontribusi maksimal 15% terhadap total bisnis perseroan. Dengan pengembangan bisnis produk asuransi perjalanan, diharapkan bisa menggenjot proporsi pasar ritel menjadi 20%,” ujar Kepala Divisi Asuransi Umum ASEI Badruz Zaman kepada KONTAN, Jumat (27/5). Sembari menunggu, sepanjang tahun ini, perseroan mengklaim terus mengupayakan persiapan, baik dari sisi infrastruktur maupun teknologi informasinya. Keduanya dinilai penting mengingat selama ini perusahaan asuransi pelat merah tersebut mengandalkan jalur distribusi pemasaran affinity. Strategi itu ditujukan untuk menggemukkan perolehan premi lini usaha asuransi umum yang ditargetkan mencapai Rp 800 miliar hingga akhir 2012. Angka ini pertumbuhan sebanyak 33% dibandingkan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) yang sebesar Rp 600 miliar pada tahun ini. Selain melebarkan sayap usaha dengan menggarap bisnis asuransi perjalanan, Badruz mengungkapkan, pihaknya juga akan lebih agresif mengembangkan produk asuransi marine hull, builder risk, aviasi, dan oil and gas. Asal tahu saja, per kuartal pertama 2011, lini usaha asuransi umum berhasil mencatat pendapatan premi sebesar Rp 238 miliar atau mencapai 40% dari RKAP. “Dengan laba kotor sebesar Rp 12,6 miliar atau naik nyaris 100% dari pencapaian periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 6,7 miliar,” imbuh dia. Kendati asuransi umum tidak menjadi fokus bisnis perseroan, Direktur Utama ASEI Zaafril Razief Amir memang mengakui, sumbangan premi dari lini usahanya itu merupakan yang terbesar. Sisanya, ditopang oleh lini usaha asuransi ekspor, asuransi kredit, asuransi suretyship.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.