Aset bank syariah diperkirakan tumbuh dua digit di 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis bank syariah diyakini akan terus bertumbuh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis aset perbankan syariah akan meningkat di tahun ini.

OJK memperkirakan pertumbuhan aset bank syariah akan menembus 17% secara year on year (yoy). Per Desember 2017, aset bank syariah sebesar Rp 424,18 triliun

Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekro mengatakan, OJK akan terus mengawasi perkembangan perbankan syariah. Pertumbuhan aset dan pembiayaan menembus 19% pada tahun lalu. Saya optimistis pada tahun ini bisa lebih dari 16%-17%, jelas Ahmad.


Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA) Syariah John Kosasih menuturkan, pertumbuhan aset di kuartal I 2018 masih dinamis. Memang kalau melihat tren aset bank syariah tahun lalu membaik, terutama ditopang dari pertumbuhan di unit usaha syariah (UUS), jelas John, Minggu (8/4).

Menurutnya, untuk tahun ini kinerja BCA Syariah masih on track. Total aset anak usaha Bank BCA ini di kuartal I 2018 tumbuh 14% secara yoy menjadi Rp 6,11 triliun. Ini berkat pembiayaan yang naik 23% menjadi Rp 4,29 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 17% menjadi Rp 4,89 triliun. John menargetkan hingga akhir tahun ini aset BCA Syariah dapat tumbuh hingga 10% sampai 15%.

Sementara, aset PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) hingga kuartal I tahun 2018 sudah tumbuh hingga 28,8% menjadi Rp 38,45 triliun.

Dhias Widhiyati, Direktur Bisnis BNI Syariah menjelaskan, pertumbuhan aset yang tinggi ini terutama didorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di kuartal I 2018 yang sebesar 27,7% menjadi Rp 32,95 triliun. Pertumbuhan tertinggi ada pada giro dan tabungan masing-masing tumbuh 33% menjadi Rp 3,08 triliun dan 29,6% menjadi Rp 12,84 triliun.

Tahun ini BNI Syariah mengejar target pertumbuhan aset 10% hingga 11%. Sejauh ini pertumbuhan aset sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Masih perlu didorong. Fokus kami agar aset-aset tersebut lebih produktif menghasilkan pendapatan, ujar Dhias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati