JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perkembangan industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada April 2017 tumbuh positif dengan total aset mencapai Rp 115,2 triliun atau meningkat 10,18% secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara itu, berdasarkan data OJK saat ini jumlah BPR yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 1.621 dengan kredit yang berhasil disalurkan sebesar Rp 110,9 triliun atau tumbuh 9,95% yoy. Adapun, dari kinerja tersebut, BPR berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 95,5 triliun, DPK BPR tercatat mengalami kenaikan 9,8% secara yoy. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad menyebut, terlepas dari kinerja BPR yang positif, masih terdapat permasalahan internal yang harus dibenahi antara lain permodalan yang masih terbatas, tata kelola (Good Corporate Governance/GCG), kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Aset BPR naik 10% di April 2017
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perkembangan industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada April 2017 tumbuh positif dengan total aset mencapai Rp 115,2 triliun atau meningkat 10,18% secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara itu, berdasarkan data OJK saat ini jumlah BPR yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 1.621 dengan kredit yang berhasil disalurkan sebesar Rp 110,9 triliun atau tumbuh 9,95% yoy. Adapun, dari kinerja tersebut, BPR berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 95,5 triliun, DPK BPR tercatat mengalami kenaikan 9,8% secara yoy. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad menyebut, terlepas dari kinerja BPR yang positif, masih terdapat permasalahan internal yang harus dibenahi antara lain permodalan yang masih terbatas, tata kelola (Good Corporate Governance/GCG), kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM).