JAKARTA. Industri bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) boleh unjuk gigi. Aset BPR berlandaskan hukum Islam ini setiap tahun rata-rata tumbuh 30,9% sepanjang empat tahun terakhir. Per Juni 2012, aset BPRS mencapai Rp 4,06 triliun atau naik 15,4% dibandingkan dengan realisasi akhir tahun lalu sebesar Rp 3,52 triliun. Sayang, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan aset itu tidak dibarengi penyerapan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Rata-rata peningkatan SDM di industri BPRS hanya 15,5% per tahun pada periode sama. "Padahal, rata-rata pertumbuhan jaringan kantornya lebih tinggi, yakni 18,8%," ujar Edy Setiadi, Direktur Eksekutif Departemen Perbankan Syariah BI, kemarin.
Aset BPRS naik pesat, tapi penyerapan SDM melambat
JAKARTA. Industri bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) boleh unjuk gigi. Aset BPR berlandaskan hukum Islam ini setiap tahun rata-rata tumbuh 30,9% sepanjang empat tahun terakhir. Per Juni 2012, aset BPRS mencapai Rp 4,06 triliun atau naik 15,4% dibandingkan dengan realisasi akhir tahun lalu sebesar Rp 3,52 triliun. Sayang, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan aset itu tidak dibarengi penyerapan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Rata-rata peningkatan SDM di industri BPRS hanya 15,5% per tahun pada periode sama. "Padahal, rata-rata pertumbuhan jaringan kantornya lebih tinggi, yakni 18,8%," ujar Edy Setiadi, Direktur Eksekutif Departemen Perbankan Syariah BI, kemarin.