KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citigroup Inc. kembali melepas asetnya di kawasan Asia. Bank investasi di Amerika Serikat (AS) ini melajutkan rencana untuk melepas banyak unit usaha demi fokus pada bisnis yang lebih menguntungkan. Orang yang mengetahui rencana tersebut mengungkapkan, Citigroup telah memilih Singapore United Overseas Bank Ltd. (UOB Singapura) sebagai pembeli aset ritel milik Citibank Indonesia. "Penjualan (aset Citibank Indonesia) bisa menghasilan beberapa ratus juta dolar," terang seorang sumber, dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/12).
Namun CEO Citi Indonesia Batara Sianturi belum mau mengungkapkan siapa saja pembeli potensial aset bank tersebut. Ia hanya mengatakan, Citi terus berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi karyawan, klien, dan pemegang saham kami di seluruh negara, termasuk Indonesia, dengan melakukan penjualan bisnis consumer banking. "Diskusi dengan para pembeli potensial saat ini masih berlangsung di negara yang terdampak, dengan minat yang cukup kuat. Dengan berjalannya proses divestasi consumer banking," terang Batara. Baca Juga: Citigroup akan kembali melepas asetnya di kawasan Asia Oleh karena itu, menurut Batara, Citibank Indonesia tetap berkomitmen untuk mengembangkan bisnis institusional di semua negara, termasuk Indonesia. Hal ini mewakili bagian penting dari jaringan global Citigroup. Sebelumnya, Citigroup memberikan waktu hingga 22 Oktober 2021 bagi bank lain yang ingin mengajukan penawaran untuk mengakusisi aset ritel Citibank Indonesia. Hal ini terungkap pada pemberitaan Bloomberg pada 21 Oktober 2021 lalu. Sumber Bloomberg juga mengungkapkan, bahwa aset bisnis konsumer Citibank Indonesia yang akan dilego ditaksir bisa mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,37 triliun (asumsi kurs Rp 14.377). Saat itu, sejumlah bank masih mempertimbangkan untuk mengajukan penawaran aset Citigroup di Indonesia, diantaranya DBS, United Overseas Bank Ltd (UOB), dan Malayan Banking Bhd (Maybank). Adapun batas waktu pengajuan penawaran mengikat tersebut berbarengan dengan penjualan aset ritel di Filipina, Taiwan dan Thailand. Sedangkan untuk penjualan aset di India diberi waktu untuk mengajukan penawaran.