KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri keuangan non bank (IKNB) diyakini masih bisa mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik lagi di tahun depan. Hal ini seiring proyeksi meningkatnya kondisi perekonomian di dalam negeri di 2018 nanti. Menurut Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB OJK Riswinandi Idris peluang pertumbuhan aset industri keuangan non bank cukup terbuka di tahun depan. Setidaknya bisa mencapai di atas 10%. "Paling tidak tumbuh di kisaran yang sama dengan saat ini," kata dia, Kamis (21/12). Ada sejumlah faktor yang dinilainya bisa menjadi katalis. Di antaranya adalah proyeksi angka pertumbuhan ekonomi makro yang bisa lebih tinggi ketimbang tahun ini. Bank Indonesia sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun depan berada di kisaran 5,1% sampai 5,5%. Hal ini disebutnya tentu bisa berdampak positif bagi IKNB. Di antaranya lebih daya beli yang lebih baik. Tentunya ini jadi peluang yang bisa ditangkap oleh pelaku industri di sektor ini. Selain itu, pelaku industri juga disebutnya terus berupaya untuk menciptakan produk-produk yang lebih variatif untuk bisa diserap pasar. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan penetrasi di pasaran. Sampai bulan November 2017 sendiri, industri keuangan non bank mencatatkan aset sebesar Rp 2.157 triliun. Jumlah ini disebutnya mengalami kenaikan sebesar 10,9% dari posisi di akhir tahun 2016 lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Aset IKNB diramal tumbuh dua digit di 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri keuangan non bank (IKNB) diyakini masih bisa mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik lagi di tahun depan. Hal ini seiring proyeksi meningkatnya kondisi perekonomian di dalam negeri di 2018 nanti. Menurut Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB OJK Riswinandi Idris peluang pertumbuhan aset industri keuangan non bank cukup terbuka di tahun depan. Setidaknya bisa mencapai di atas 10%. "Paling tidak tumbuh di kisaran yang sama dengan saat ini," kata dia, Kamis (21/12). Ada sejumlah faktor yang dinilainya bisa menjadi katalis. Di antaranya adalah proyeksi angka pertumbuhan ekonomi makro yang bisa lebih tinggi ketimbang tahun ini. Bank Indonesia sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun depan berada di kisaran 5,1% sampai 5,5%. Hal ini disebutnya tentu bisa berdampak positif bagi IKNB. Di antaranya lebih daya beli yang lebih baik. Tentunya ini jadi peluang yang bisa ditangkap oleh pelaku industri di sektor ini. Selain itu, pelaku industri juga disebutnya terus berupaya untuk menciptakan produk-produk yang lebih variatif untuk bisa diserap pasar. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan penetrasi di pasaran. Sampai bulan November 2017 sendiri, industri keuangan non bank mencatatkan aset sebesar Rp 2.157 triliun. Jumlah ini disebutnya mengalami kenaikan sebesar 10,9% dari posisi di akhir tahun 2016 lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News