KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penyaluran pembiayaan yang dilakukan perusahaan multifinance mulai pulih pasca pandemi, aset pun turut bertumbuh. Beberapa perusahaan multifinance pun tercatat memiliki aset yang besar. Berdasarkan data OJK, aset industri pembiayaan meningkat per Juni 2022. Aset industri meningkat dari Juni 2021 yang senilai Rp 435,64 triliun menjadi Rp 449,78 triliun di Juni 2022. Tercatat, perusahaan multifinance di bawah naungan grup Astra menjadi yang menguasai industri ini berdasarkan aset yang dimiliki. Sebut saja Astra Sedaya Finance yang memiliki aset senilai Rp 33,91 triliun di semester pertama 2022, atau naik 3,95% ytd.
Baca Juga: Cip Langka, Pembiayaan Motor Sedikit Menurun Selanjutnya, ada PT Federal International Finance yang memiliki aset sebesar Rp 31,92 triliun. Hanya saja, aset perusahaan pembiayaan Grup Astra yang fokus pada pembiayaan kendaraan roda dua ini sedikit mengalami koreksi sekitar 2,24% ytd. Tak ketinggalan, PT Toyota Astra Financial Services pun juga memiliki aset tergolong besar yakni Rp 25,09 triliun. Angka tersebut naik dari Rp 21,6 triliun di posisi akhir tahun 2021. Adapun, kenaikan aset yang tergolong besar tersebut dikarenakan memang bisnis pembiayaan konsumen di grup Astra juga meningkat. Sebab, pembiayaan pada bisnis pembiayaan konsumen Grup mengalami peningkatan sebesar 18% menjadi Rp 47,2 triliun. Setelah multifinance dari Grup Astra, perusahaan multifinance yang memiliki aset besar adalah Adira Finance. Dimana, perusahaan mencatat aset yang dimiliki dalam periode enam bulan pertama tahun ini senilai Rp 23,81 triliun, atau naik 23,81% ytd.
Baca Juga: Sanksi Pajak STNK Memberatkan Industri Multifinance Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila bilang pihaknya secara keseluruhan piutang yang dikelola perusahaan termasuk porsi pembiayaan bersama, berkontribusi sekitar 8,0% per posisi Juni 2022 dibandingkan dengan total keseluruhan industri pembiayaan. Sementara itu, perusahaan telah meraih pangsa pasar di segmen mobil baru sebesar 3,8% dan sepeda motor baru sebesar 9,2% per posisi Juni 2022 dari total penjualan sepeda motor dan mobil baru domestik. “Dengan demikian, Adira Finance memiliki pengaruh yang cukup kuat di sektor pembiayaan,” ujar Made.
Baca Juga: Astra Sedaya Finance Bakal Rilis Obligasi Senilai Rp 900 Miliar, Ini Besaran Kuponnya Made menambahkan untuk memperkuat dan meraih pangsa pasar di bisnis otomotif, pihaknya melakukan melalui diversifikasi produk dan menyediakan berbagai program penjualan bagi nasabah serta memperkuat hubungan baik dengan dealer- dealer mitra. “Mendiversifikasikan produk pembiayaan dengan menawarkan berbagai pembiayaan
durables, kredit multiguna, syariah dan alat berat,” imbuhnya. Aset jumbo juga dimiliki oleh perusahaan multifinance lainnya yaitu BFI Finance. Perusahaan mencatat aset sebesar Rp 18,14 triliun dengan kenaikan yang cukup signifikan yaitu 15,98% ytd.
Baca Juga: Kendaran Jadi Bodong Pasca 2 Tahun Tak Bayar Pajak, Industri Leasing Keberatan Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono bilang kenaikan aset tersebut merupakan hasil dari langkah adaptif perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi pasar saat ini. Ditambah, mencoba upaya digitalisasi untuk akuisisi pelanggan baru lewat memperluas
partnership.
“Menurut statistik pembiayaan dari OJK, pangsa pasar BFI saat ini mencapai 4,2%, naik dari 3,5% setahun sebelumnya,” ujar Sudjono. Dia menambahkan bahwa menurut riset dari Fitch Ratings di bulan Maret 2022, BFI Finance memimpin pasar dengan pangsa sekitar 16% dalam pasar pembiayaan kendaraan bekas. “Pasar di Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang, karena besarnya pangsa pasar yang belum tergarang secara optimal,” pungkas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati