KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Potensi bisnis internasional bagi bank-bank lokal tampaknya masih sangat menjanjikan. Kinerja jaringan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) bank konsisten menunjukkan pertumbuhan terutama dari sisi aset. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) misalnya, mencatatkan pertumbuhan aset pada kantor cabang luar negeri di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Total aset KCLN BSI Dubai telah mencapai US$ 53 juta atau setara dengan Rp 864 miliar pada September 2024 didominasi corporate finance. "Total aset tersebut masih berpotensi untuk terus bertumbuh. Saat ini KCLN Dubai menyediakan berbagai layanan dan produk berjangka, seperti kalau untuk transaksinya itu ada trade finance, sedangkan untuk financingnya ada corporate financing, investment financing, working capital, dan global syndication," jelas Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta saat paparan kinerja BSI, Selasa (29/10).
Kemudian KCLN BSI di Dubai juga melakukan sejumlah kerjasama strategis dengan beberapa stakeholder, baik itu stakeholder institusi pemerintah maupun swasta di UAE.
Baca Juga: Bisnis Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) BNI Tumbuh 45,5% hingga Kuartal II-2024 BSI cabang Dubai juga bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center Dubai (ITPC), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), serta beberapa bank koresponden internasional, dan juga lokal bank di sana. "Selain itu juga ada Dubai Chamber of Commerce, serta ada beberapa BUMN di UAE, yaitu anak atau cabang luar negeri dari BUMN tersebut," kata Bob. Bob memaparkan, bahwa volume trade sampai September 2024 antara Indonesia dan Dubai itu sekitar US$ 5 miliar. Sekitar US$ 2,6 miliar untuk ekspor, sedangkan US$ 2,4 miliar untuk impor. "Dan yang menarik, dari US$ 2,6 miliar yang ekspor itu, CAGR-nya selama 3-4 tahun terakhir itu adalah 12,5%. Sedangkan impornya itu CAGR-nya pertumbuhannya 1,5%. Artinya, sekarang kita di contract trade-nya itu sudah arah ke surplus. Jadi ekspornya itu kemudian lebih besar daripada impornya," kata Bob. Hal ini pun dilihat BSI sebagai potensi bisnis yang harus dikembangkan dan diyakini akan terus tumbuh positif ke depannya. "Karena kita mengambil untuk menjadi jembatan antara para pelaku bisnis di Indonesia dan yang akan memperluas bisnisnya ke pasar Timur Tengah, khususnya di Dubai, UAE," tandas Bob. Sementara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan pertumbuhan total aset KCLN pada kuartal ketiga 2024 sebesar 14,55% secara tahunan. Sejalan dengan pertumbuhan total aset, earnings before tax kantor luar negeri BNI juga mengalami pertumbuhan sebesar 59,13% yoy. Agung Prabowo, Direktur Wholesale & International Banking BNI mengatakan, meskipun menghadapi tantangan eksternal, kantor luar negeri BNI terus beradaptasi dengan strategi diversifikasi portofolio, pengelolaan risiko yang hati-hati, dan penguatan layanan berbasis teknologi. "Upaya ini membantu mempertahankan pertumbuhan yang stabil meskipun dalam kondisi pasar yang bergejolak," ungkapnya. Salah satu sektor yang menjadi penopang utama kinerja kantor luar negeri BNI adalah sektor korporasi internasional. Terutama dalam bisnis loan, pembiayaan perdagangan atau trade finance, energi, infrastruktur, dan manufaktur.
Baca Juga: Perbankan Indonesia Terus Perluas Kantor Cabang di Luar Negeri Agung menyebut, pertumbuhan pada sektor-sektor ini didorong oleh peningkatan permintaan dari perusahaan multinasional dan klien-klien lokal di negara-negara tempat BNI beroperasi
Asal tahu saja, pada September 2024 BNI telah meresmikan kantor perwakilan baru di pusat bisnis di Sydney, Australia yang memperkuat jejak internasional BNI. Kehadiran KLN tersebut melengkapi jaringan global BNI yang sudah kuat di kota-kota strategis dunia seperti di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, Seoul, New York, dan Amsterdam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat