Aset kantor luar negeri Mandiri capai US$ 2,7 M



JAKARTA. Hingga November 2014, aset kantor luar negeri Bank Mandiri mencapai US$ 2,729 miliar. Angka tersebut didorong pertumbuhan kredit yang mencapai US$ 1,427 miliar atau naik 52% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, pencapaian tersebut menunjukkan pertumbuhan bisnis kantor luar negeri Bank Mandiri sangat baik. "Dengan pencapaian itu, kontribusi marjin dari kantor luar negeri Bank Mandiri hingga November mencapai US$ 44,7 juta," terang Rohan kepada KONTAN, pekan lalu.

Saat ini, Bank Mandiri memiliki 5 kantor luar negeri yang melayani Asia, Amerika, dan Eropa. KLN Bank Mandiri berdiri di Singapura, Hongkong, Shanghai, Caymand Island, dan Dili.


Selama ini, KLN Bank Mandiri melayani portofolio kredit pada sektor perdagangan, pertambangan, dan minyak dan gas (migas). "Kami optimistis kinerja tersebut dapat terus bertumbuh seiring dengan potensi peningkatan hubungan bisnis antara Indonesia dengan negara-negara lain," ucap Rohan.

Bank Mandiri pun punya strategi dalam mengembangkan kinerja KLN di setiap negara. Di Singapura, KLN Mandiri menerapkan deepening market melalui transaksi trade finance, treasury dan capital market melalui aliansi dengan Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi.

Sementara di Hongkong, KLN Mandiri bakal fokus pada market Asia Timur di luar Tiongkok dan implementasi e-Kiosk serta pendirian unit khusus pelayanan remmittance. Untuk Shanghai, saat ini Bank Mandiri tengah menunggu izin pelayanan transaksi melalui mata uang Renminbi. Di Caymand Island, Mandiri bakal memfokuskan kantornya sebagai pooling of funds. Sementara di Dili Timor Leste, akan diperkuat bisnis ritel banking.

Royke Tumilaar, Direktur Treasury & Markets Bank Mandiri pernah mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu kepastian untuk menambah kantor di Singapura. "Kami juga menunggu dan melihat kondisi apakah bisa untuk membuka kantor di Malaysia dan Myanmar," kata Royke.

Meski ada potensi bisnis di luar negeri, Royke menegaskan, bisnis Bank Mandiri secara umum tetap di dalam negeri. Menurut dia, selama potensi bisnis di dalam negeri besar, Bank Mandiri tidak akan ngotot untuk menambah kantor luar negeri.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie