KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin (BTC) tengah bergerak datar (sideways) usai menembus level US$ 52.000 di perdagangan pekan lalu. Dalam kondisi BTC mengalami sideways, beberapa Altcoin berbasis Artificial Intelligence (AI) terpantau melesat. Pekan lalu BTC mencapai level US$ 52.800 pada Kamis (15/2) untuk pertama kalinya sejak Desember 2021. Prospek jangka waktu mingguan menunjukkan harga BTC telah meningkat sejak awal tahun 2023, salah satunya dipicu oleh hasil persetujuan ETF Bitcoin spot pada 10 Januari 2024.
Permintaan exchange-traded funds (ETF) Bitcoin kembali meningkat minggu lalu dengan mencapai rekor US$ 2,4 miliar dari US$ 2,45 miliar yang mengalir ke produk investasi aset digital. Namun, pasar kripto menghadapi goncangan jangka pendek pada pekan lalu seiring rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang melampaui ekspektasi pasar seperti Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP). Selasa (20/2) pagi pukul 08:00 WIB, Bitcoin (BTC) cenderung bergerak
sideways di kisaran US$ 50.800 - US$ 52.400 dalam lima hari terakhir. BTC bertengger di US$ 51.636 mengalami penurunan 0,86% dalam 24 jam terakhir, namun masih menguat sebesar 3,60% untuk periode 7 hari terakhir. Saat ini, kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai US$ 1,011 triliun, sementara dominasi Bitcoin atas keseluruhan pasar kripto (BTC.D) di angka 53,00%
. Adapun, total kapitalisasi pasar kripto global saat ini adalah US$ 1,915 triliun, naik 0,16% dalam 24 jam terakhir dan telah melesat 85,00% dari tahun lalu. Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Tembus ke Level US$ 50.000, Simak Sentimennya Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, secara teknikal, BTC berpotensi untuk kembali bergerak sideways di sekitar US$ 51.000 - US$ 52.400 dengan area support di US$ 50.000 dan resistance terdekat di US$ 52.500. Oleh karena itu, dalam jangka pendek trader kripto diharapkan antisipasi terhadap pernyataan pada
FOMC Meeting Minutes pada Rabu (21/2) besok. Seperti diketahui, pasar saham di Amerika Serikat (AS) tutup pada hari Senin karena libur Hari Presiden. Sehingga pelaku pasar tertuju pada pertemuan The Fed untuk melihat petunjuk arah kebijakan Bank Sentral AS. Sebelumnya, kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Maret adalah 79% pada awal tahun 2024. Namun, Menurut FedWatch Tool dari CME Group, saat ini hanya terdapat peluang 8,5% penurunan suku bunga di bulan Maret dan 31,2% peluang penurunan suku bunga 25 bps di bulan Mei. Sementara itu, Panji menyoroti, sebagian besar altcoin mengalami kenaikan signifikan
pada awal pekan ini khususnya dari sektor Artificial Intelligence (AI) dalam periode waktu 7 hari terakhir. Altcoin seperti Worldcoin (WLD) melesat 175% mencetak all-time high hingga diperdagangkan sekitar US$ 7,32, Singularity NET (AGIX) juga naik sebesar 64% menjadi US$ 0,5138 dan Render Network (RNDR) juga menguat 28,66% bertengger di US$ 6,17. Kenaikan sektor AI dipicu dari OpenAI merilis Sora AI pada Jumat (16/2). Sora AI adalah generator teks ke video yang dapat membuat video berdurasi hingga 60 detik berdasarkan perintah tertulis menggunakan AI generatif. “Meski demikian, investor diharapkan tidak FOMO melihat kenaikan yang fantastis, tentunya dianjurkan untuk melakukan riset kembali sebelum terjun mengoleksi token yang termasuk kategori Artificial Intelligence,” ujar Panji dalam siaran pers, Selasa (20/2). Panji menambahkan, pekan ini investor akan mencermati rilis pendapatan Nvidia Kuartal 4 tahun 2023 yang dijadwalkan pada Rabu (21/2). Laporan ini menjadi sangat penting bagi token AI seperti WLD, GRT, RNDR, dan AGIX, dan lain-lain. “Kinerja Nvidia dapat dilihat sebagai barometer sentimen bagi sektor AI dan hasil yang positif dapat kembali mendorong sektor AI dalam pekan ini,” imbuhnya.
Sementara, rajanya Altcoin berdasarkan kapitalisasi pasarnya yaitu Ethereum (ETH) perlahan mulai menuju ke level US$3.000 dimana level tersebut terakhir kali dicapai pada April 2022. Pagi ini, Selasa (20/2) pukul 08.00, ETH bertengger di level US$2.934 naik 1,80% dalam 24 jam terakhir. Baca Juga: Soal Regulasi Kripto, Indonesia Diharapkan Belajar dari Thailand Panji menilai, Ethereum masih mengalami momentum positif dengan adanya acara ETH Denver 23 Februari - 13 Maret 2024. Dimana pertemuan penting ini kemungkinan akan memberi serangkaian pengumuman penting perihal Ethereum kedepannya. Selain itu, peningkatan Dencun pada 13 Maret, bersamaan dengan antisipasi spekulatif dari persetujuan ETF Ethereum pada bulan Mei tampaknya berpotensi akan memperjelas masa depan Ethereum dari sisi kepercayaan publik dan sisi regulasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat