Aset Kripto Diprediksi Melanjutkan Momentum Bullish pada Kuartal Kedua 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kripto melesat selama kuartal pertama 2023. Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha memprediksi bahwa momentum bullish aset kripto masih bisa berlanjut pada kuartal kedua 2023.

Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menutup kuartal I-2023 dengan mencetak pertumbuhan kinerja sebesar 71,68%. Pada 1 Januari 2023, harga Bitcoin berada di level US$16.500 dan sempat mencapai US$29.175 pada 30 Maret 2023. Begitu pula harga ethereum (ETH) yang naik 51,77%.

Panji mengatakan, Bitcoin kembali menguat di awal tahun ini, setelah sempat terpuruk di akhir 2022. Melesatnya kinerja BTC karena kondisi pasar tengah bergejolak akibat krisis likuiditas perbankan Amerika Serikat (AS) seperti Silvergate, Silicon Valley Bank (SVB), dan Signature Bank. Selain itu, Bitcoin mampu menguat di tengah nasib kelanjutan kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) di FOMC Maret 2023.


Keputusan The Fed yang menerapkan quantitative easing pasca keruntuhan beberapa bank AS yang menyebabkan meningkatnya likuiditas, juga telah memberikan dampak tambahan atas katalis positif bagi pasar aset kripto.

Baca Juga: Instrumen Investasi Paling Cuan Saat Pasar Global Bergerak Volatil

Panji menilai, Bitcoin berpotensi melanjutkan momentum bullish pada kuartal kedua tahun ini. Data Coinglass menunjukkan, sejak 2013 hingga 2022 pergerakan Bitcoin pada kuartal kedua mengalami kenaikan rata-rata sebesar 8,31%.

Faktor lainnya, data blockchain dari platform Santiment menunjukkan total kepemilikan Bitcoin pada kuartal pertama 2023 telah meningkat lebih dari 2,15 juta, menjadi 45,74 juta akun. Meningkatnya jumlah akun yang menyimpan Bitcoin disebabkan investor menilai Bitcoin sebagai salah satu aset lindung nilai (safe haven asset) dari gejolak yang terjadi di industri perbankan.

“Pasar juga mencermati adanya indikasi The Fed yang mulai melandaikan kenaikan suku bunga menuju akhir siklus yang juga berdampak positif untuk Bitcoin,” ungkap Panji dalam siaran pers, Senin (3/4).

Baca Juga: Bull Trap Kripto Kerap Terjadi, CEO Indodax Beberkan Tips Menghindarinya

Panji menyebutkan, konsensus pasar menilai The Fed pada kuartal dua 2023 cenderung tidak terlalu hawkish. Pada akhirnya, kondisi tersebut bisa menambah likuiditas ke pasar aset kripto.

Selain itu, menjelang momentum halving tahun depan, serta ethereum Shanghai yang akan terjadi pada 12 April mendatang menjadi harapan untuk kembali mendorong pasar aset kripto lebih tinggi di kuartal kedua 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati