KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto Solana (SOL) mencatatkan kenaikan yang tidak main-main sepanjang tahun ini. Merujuk CoinMarketCap, secara year to date (ytd) Solana sudah mencatatkan kenaikan lebih dari 9900%. Co-founder CryptoWatch dan pengelola channel Duit Pintar, Christopher Tahir menilai, kenaikan yang tinggi pada aset kripto Solana karena adanya janji yang diberikan dari Solana untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada saat ini, yaitu bisa memproses lebih banyak transaksi dengan biaya yang jauh lebih murah. Selain itu, sentimen yang mempengaruhi pergerakannya datang dari kepercayaan dari investornya ke masa depan, karena aset kripto ini seharusnya dianggap dapat berkinerja lebih baik dibandingkan dengan ethereum (ETH).
Solana juga menggunakan teknologi baru yang bernama proof-of-history di blockchain. Teknologi ini berbeda dari Ethereum yang menggunakan teknologi proof-of-stake, dan Bitcoin (BTC) dengan teknologi proof-of-work. “Sederhananya algoritma konsensus yang bisa memverifikasi waktu transaksi antara dua kejadian transaksi secara kriptografi,” jelas Christoper mengenai proof-of-history kepada Kontan.co.id, Senin (11/10). Baca Juga: Pasar aset kripto masih menunggu sentimen Bitcoin ETF Christoper juga mengamati, ekosistem dari aset kripto ini tampak cukup hidup, karena jumlah transaksi yang banyak terjadi. Merujuk CoinMarketCap, Solana saat ini menjadi salah satu aset kripto dengan kapitalisasi terbesar, bahkan mencapai US$ 45,50 miliar. Walaupun ia melihat aset ini cukup menarik, tetapi ia menyatakan bahwa perlu dilihat kembali tujuan utama dari berinvestasi di aset kripto ini. “Dikarenakan kalau penggunaannya sebagai utility, maka kenaikan harga akan cenderung semu,” kata Christoper. Ia juga mencatat beberapa hal penting yang belum dilewati oleh Solana, seperti bagaimana aset kripto ini akan melewati pasar bearish yang parah. Sehingga, ia cenderung akan menunggu pasar untuk bearish yang parah terlebih dahulu untuk melihat seberapa kuat Solana bertahan.