KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban menyatakan, total barang milik negara (BMN) yang telah menjadi jaminan atau underlying asset Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 1.106 triliun hingga kuartal III-2022. "Nilai BMN yang sudah digunakan sebagai underlying asset SBSN sampai dengan kuartal III-2022 adalah sebesar Rp 1.106 triliun. Dengan SBSN tersebut kita dapat memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan dari APBN dalam mendukung kebijakan fiskal," ujar Rionald dalam acara dalam acara Anugerah Reksa Bandha: Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara, Rabu (23/11). Hal ini lantaran pengelolaan BMN juga mengambil peran dalam perekonomian nasional melalui penyiapan BMN sebagai underlying asset SBSN. Sebagaimana yang dimuat dalam laporan barang milik negara (BMN) tahun 2021, nilai BMN Indonesia mencapai Rp 6.659 triliun atau 58,06% dari total aset yang tercatat dalam neraca.
Aset Negara yang Jadi Jaminan Penerbitan Surat Utang Capai Rp 1.106 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban menyatakan, total barang milik negara (BMN) yang telah menjadi jaminan atau underlying asset Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 1.106 triliun hingga kuartal III-2022. "Nilai BMN yang sudah digunakan sebagai underlying asset SBSN sampai dengan kuartal III-2022 adalah sebesar Rp 1.106 triliun. Dengan SBSN tersebut kita dapat memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan dari APBN dalam mendukung kebijakan fiskal," ujar Rionald dalam acara dalam acara Anugerah Reksa Bandha: Apresiasi Pengelolaan Kekayaan Negara, Rabu (23/11). Hal ini lantaran pengelolaan BMN juga mengambil peran dalam perekonomian nasional melalui penyiapan BMN sebagai underlying asset SBSN. Sebagaimana yang dimuat dalam laporan barang milik negara (BMN) tahun 2021, nilai BMN Indonesia mencapai Rp 6.659 triliun atau 58,06% dari total aset yang tercatat dalam neraca.