KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyeksi bahwa pasar saham akan berbalik menguat jelang akhir tahun terbukti benar. Namun, ketidakpastian pasar kembali muncul setelah varian baru Omicron ditemukan. Pasar obligasi masih menduduki jawara kinerja tertinggi hingga November. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 9,27% secara year to date (ytd) hingga akhir November. Secara dalam dua bulan kuartal keempat, IHSG naik 3,92%. Namun, kinerja obligasi korporasi tetap menjadi yang paling tinggi dengan naik 9,78% ytd. Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, kinerja IHSG mulai naik karena pelaku pasar mulai melirik pasar saham, setelah ada kemungkinan kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang dapat mengoreksi kinerja pasar obligasi. "Ketika memantai pemberitaan tapering investor lari dulu ke saham makanya IHSG membaik," kata Eko, Selasa (30/11).
Aset obligasi jawara, saham menyusul jelang akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyeksi bahwa pasar saham akan berbalik menguat jelang akhir tahun terbukti benar. Namun, ketidakpastian pasar kembali muncul setelah varian baru Omicron ditemukan. Pasar obligasi masih menduduki jawara kinerja tertinggi hingga November. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 9,27% secara year to date (ytd) hingga akhir November. Secara dalam dua bulan kuartal keempat, IHSG naik 3,92%. Namun, kinerja obligasi korporasi tetap menjadi yang paling tinggi dengan naik 9,78% ytd. Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, kinerja IHSG mulai naik karena pelaku pasar mulai melirik pasar saham, setelah ada kemungkinan kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang dapat mengoreksi kinerja pasar obligasi. "Ketika memantai pemberitaan tapering investor lari dulu ke saham makanya IHSG membaik," kata Eko, Selasa (30/11).