JAKARTA. Tak seperti industri keuangan non bank (IKNB) yang mencatatkan pertumbuhan yang tinggi dari sisi aset, kenaikan aset di industri pembiayaan jauh dibawahnya. Namun hal ini pun tak bisa dilepaskan dari pasar pembiayaan yang lesu di tahun kemarin. Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Roni Haslim menilai pasar pembiayaan di tahun kemarin cukup berat. Mulai dari tahun politik sampai pertumbuhan ekonomi makro yang tidak terlalu tinggi membuat pertumbuhan pasar mengerdil. Penyaluran pembiayaan yang melempem ini pun terjadi baik di pembiayaan konsumer maupun sewa guna usaha. Dus hal ini berimbas kepada aset industri secara nasional. "Tahun lalu kinerja pembiayaan banyak tertekan oleh konsumen yang menahan diri," katanya.
Aset pembiayaan tertekan kelesuan pasar
JAKARTA. Tak seperti industri keuangan non bank (IKNB) yang mencatatkan pertumbuhan yang tinggi dari sisi aset, kenaikan aset di industri pembiayaan jauh dibawahnya. Namun hal ini pun tak bisa dilepaskan dari pasar pembiayaan yang lesu di tahun kemarin. Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Roni Haslim menilai pasar pembiayaan di tahun kemarin cukup berat. Mulai dari tahun politik sampai pertumbuhan ekonomi makro yang tidak terlalu tinggi membuat pertumbuhan pasar mengerdil. Penyaluran pembiayaan yang melempem ini pun terjadi baik di pembiayaan konsumer maupun sewa guna usaha. Dus hal ini berimbas kepada aset industri secara nasional. "Tahun lalu kinerja pembiayaan banyak tertekan oleh konsumen yang menahan diri," katanya.