JAKARTA. Meski jumlah perusahaan penjaminan di Indonesia masih sama, kinerja mereka sepanjang 2011 cukup kinclong. Biro Penjaminan dan Pembiayaan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, semua aspek keuangan di lembaga penjaminan meningkat (lihat tabel). Umumnya, peningkatan itu karena penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin besar. Bapepam-LK juga merinci, sebagian besar penjaminan mengalir ke sektor non-produktif alias multiguna, berjumlah Rp 49 triliun, turun 3,8% dibandingkan Desember 2010. Sementara, penjaminan ke sektor produktif, seperti usaha kecil menengah sekitar Rp 22,32 triliun, naik 40,89%. Peningkatan itu tak lepas dari pertumbuhan penyaluran kredit UMKM, khususnya melalui program kredit usaha rakyat (KUR). Setiap penyaluran KUR, pemerintah melalui Jamkrindo harus memberikan penjaminan. Nilai penjaminan itu sebesar 10% dari penyaluran kredit.
Aset perusahaan penjaminan terkerek kredit UMKM
JAKARTA. Meski jumlah perusahaan penjaminan di Indonesia masih sama, kinerja mereka sepanjang 2011 cukup kinclong. Biro Penjaminan dan Pembiayaan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, semua aspek keuangan di lembaga penjaminan meningkat (lihat tabel). Umumnya, peningkatan itu karena penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin besar. Bapepam-LK juga merinci, sebagian besar penjaminan mengalir ke sektor non-produktif alias multiguna, berjumlah Rp 49 triliun, turun 3,8% dibandingkan Desember 2010. Sementara, penjaminan ke sektor produktif, seperti usaha kecil menengah sekitar Rp 22,32 triliun, naik 40,89%. Peningkatan itu tak lepas dari pertumbuhan penyaluran kredit UMKM, khususnya melalui program kredit usaha rakyat (KUR). Setiap penyaluran KUR, pemerintah melalui Jamkrindo harus memberikan penjaminan. Nilai penjaminan itu sebesar 10% dari penyaluran kredit.