KONTAN.CO.ID - BOGOR. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) mencatatkan pertumbuhan aset mencapai 63,7% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 31,2 triliun per akhir September 2018 lalu. Pencapaian tersebut menempatkan CIMB Niaga Syariah sebagai UUS dengan aset terbesar di Indonesia. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, meningkatnya aset CIMB Niaga Syariah didorong oleh kinerja pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Per 30 September 2018, total pembiayaan tercatat sebesar Rp 24,1 triliun ataunaik 62,5% yoy. Penyaluran pembiayaan tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF)sebesar 1,07%. “Keikutsertaan kami dalam berbagai proyek infrastruktur pemerintah menjadi salah satu kontributor utama yang meningkatkan penyaluran pembiayaan di segmen business banking. Sementara di segmen consumer banking, kenaikan disumbang oleh pembiayaan perumahan yang terus tumbuh secara positif,” kata Pandji saat ditemui di Bogor, Jumat (7/12). Sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan, penghimpunan DPK juga meningkat sebesar Rp 22 triliun atau tumbuh 30,3% yoy. CIMB Niaga Syariah terus meningkatkan DPK dengan menggenjot dana murah, di antaranya melalui kerja sama kartu debit Tabungan iB ON Account dengan HIJUP (HIJUP Membership Card) dan Ria Miranda (RMLC Affinity Card) untuk menggarap segmen komunitas muslim. Dengan kinerja bisnis yang positif, CIMB Niaga Syariah berhasil meningkatkan laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) sebesar Rp 523,5 miliar atau naik 45,2% yoy. “Untuk menjaga profitabilitas dan keberlanjutan bisnis ke depan, kami akan memaksimalkan penawaran produk-produk unggulan kepada nasabah dan menghadirkan inovasi melalui produk-produk baru seperti CIMB Niaga Syariah Platinum Card,” ujar Pandji. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Aset Unit Usaha Syariah CIMB Niaga tembus Rp 31,2 triliun
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) mencatatkan pertumbuhan aset mencapai 63,7% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 31,2 triliun per akhir September 2018 lalu. Pencapaian tersebut menempatkan CIMB Niaga Syariah sebagai UUS dengan aset terbesar di Indonesia. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, meningkatnya aset CIMB Niaga Syariah didorong oleh kinerja pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Per 30 September 2018, total pembiayaan tercatat sebesar Rp 24,1 triliun ataunaik 62,5% yoy. Penyaluran pembiayaan tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF)sebesar 1,07%. “Keikutsertaan kami dalam berbagai proyek infrastruktur pemerintah menjadi salah satu kontributor utama yang meningkatkan penyaluran pembiayaan di segmen business banking. Sementara di segmen consumer banking, kenaikan disumbang oleh pembiayaan perumahan yang terus tumbuh secara positif,” kata Pandji saat ditemui di Bogor, Jumat (7/12). Sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan, penghimpunan DPK juga meningkat sebesar Rp 22 triliun atau tumbuh 30,3% yoy. CIMB Niaga Syariah terus meningkatkan DPK dengan menggenjot dana murah, di antaranya melalui kerja sama kartu debit Tabungan iB ON Account dengan HIJUP (HIJUP Membership Card) dan Ria Miranda (RMLC Affinity Card) untuk menggarap segmen komunitas muslim. Dengan kinerja bisnis yang positif, CIMB Niaga Syariah berhasil meningkatkan laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) sebesar Rp 523,5 miliar atau naik 45,2% yoy. “Untuk menjaga profitabilitas dan keberlanjutan bisnis ke depan, kami akan memaksimalkan penawaran produk-produk unggulan kepada nasabah dan menghadirkan inovasi melalui produk-produk baru seperti CIMB Niaga Syariah Platinum Card,” ujar Pandji. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News