ASF dan Verena cetak pertumbuhan laba



JAKARTA. Berbagai perusahaan pembiayaan sempat khawatir maraton kenaikan bunga dan inflasi menekan bisnis mereka. Namun beberapa di antara mereka masih mencatat pertumbuhan laba.

Astra Sedaya Finance (ASF) salah satunya, yang berhasil meningkatkan pembiayaan konsumen, margin murabahah dan bisnis sewa pembiayaan di kuartal III lalu. Alhasil, laba perusahaan ini tumbuh 14% dalam setahun hingga akhir September lalu menjadi Rp 762 miliar.

Jodjana Jody, Chief Executive Officer Astra Sedaya Finance, mengatakan perusahaan membiayai pembelian 131.546 unit kendaraan di kuartal III lalu dengan total nilai Rp 18,4%. Pencapaian ini lebih tinggi 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Hingga akhir tahun, ASF menargetkan penyaluran pembiayaan antara Rp 23,5 triliun - Rp 24 triliun. "Untuk mencapai target itu, kami akan memaksimalkan pelayanan kami ke pelanggan dan membiayai low cost green car (LCGC)," ujar Jody kepada KONTAN, Rabu (30/10).

Untuk mencapai target, ASF menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan. Total utang obligasi ASF mencapai Rp 10,62 triliun. Jumlahnya hampir menyamai sumber pendanaan dari kredit atau pinjaman yang sebesar Rp 13,66 triliun. Paling anyar, ASF menambah pendanaan Rp 500 miliar berasal dari pinjaman Commonwealth Bank Indonesia.

Porsi pendanaan lewat obligasi masih bertambah. Adapun sampai dengan akhir tahun, perusahaan ini akan kembali merilis obligasi. "Nominal Obligasi Berkelanjutan II ASF Rp 10 triliun. Di tahap pertama, yaitu tahun ini targetnya Rp 3 triliun dan sudah terserap Rp 1,7 triliun. Kami akan merilis lagi sampai akhir tahun," kata Jody.

PT Verena Multi Finance Tbk, berhasil meningkatkan laba di kuartal III sebesar 7,4%. Dalam laporan keuangan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) laba perusahaan naik menjadi Rp 24,54 miliar, dari sebelumnya Rp 22,8 miliar.

Sejatinya, pembiayaan konsumen Verena melandai 7%. Namun, bisnis sewa pembiayaan atau leasing tumbuh tajam hingga 232,84% menjadi Rp 62,23 miliar dari sebelumnya Rp 18,7 miliar. Alhasil, pendapatan perusahaan tetap bisa naik sebesar 17% menjadi Rp 274 miliar.

Meski tahun ini Verena tidak menerbitkan obligasi baru, total pendanaan dari obligasi mencapai Rp 797 miliar. Berbanding utang bank Rp 842 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia