BANDUNG. Membaiknya kinerja membuat PT Astra Graphia Tbk lebih leluasa untuk melunasi utang-utangnya. Per September 2010, emiten berkode ASGR itu sudah tidak lagi memiliki utang perbankan yang musti ditanggung. Direktur Keuangan ASGR Diana Makmur mengemukakan, perseroan melunasi pinjaman perbankannya yang jatuh tempo tahun ini senilai Rp 114 miliar. "Karena cash flow perusahaan baik maka kita lunasi utang yang ada," ujarnya. Per Akhir September 2010, kas dan setara kas ASGR tercatat sebesar Rp 102,080 miliar. Perseroan juga masih mengantongi saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya, jumlahnya mencapai Rp 227,145 miliar. Di sembilan bulan pertama 2010 ini, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 56% dibandingkan dengan kuartal III 2009 dari Rp 47,135 miliar menjadi Rp 73,538 miliar. Kenaikan laba tersebut dicapai karena perseroan mampu menekan beban pokok pendapatan hingga 24,5% year on year (yoy) sehingga menjadi Rp 545,418 miliar. Penurunan beban pokok tersebut ternyata mampu menopang menyusutnya pendapatan bersih ASGR sepanjang Januari hingga September 2010 yang sebesar 12,9% dari Rp 958,912 miliar menjadi Rp 848,838 miliar. Sehingga, laba kotor perseroan pun naik dari Rp 279,367 miliar di kuartal III tahun lalu menjadi Rp 303,419 miliar. Hal itu pun kemudian berpengaruh terhadap peningkatan laba usaha yang dikantongi perseroan sebesar 11% (yoy) menjadi Rp 95,170 miliar. Pelunasan utang yang dilakukan perseroan serta merta membuat beban bunga yang ditanggung mengempis. Kalau per September tahun lalu perseroan harus menanggung beban bunga senilai Rp 13,578 miliar, per September 2010, beban bunga ASGR hanya Rp 13,578 miliar. Diana mengemukakan, perseroan berniat untuk melakukan ekspansi, terutama di sektor teknologi informasi (IT). "Kita akan gandeng beberapa pihak atau mungkin akuisisi untuk mengembangkan IT kami," katanya. Namun, ia mengaku, belum melakukan pendekatan dengan pihak mana pun. Untuk merealisasikan hal itu, perseroan telah mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 80 hingga Rp 100 miliar. Tahun ini, ASGR mengalokasikan belanja modalnya sebesar Rp 90 miliar dan hingga September 2010 yang sudah terealisasi mencapai Rp 70 miliar. Tahun ini ASGR menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 10% hingga 12% dari tahun lalu. Sepanjang 2009, ASGR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,335 triliun. Dengan demikian, tahun ini perseroan menargetkan bisa meraup pendapatan bersih sekitar Rp 1,468 triliun hingga Rp 1,495 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ASGR lunasi utangnya senilai Rp 114 miliar
BANDUNG. Membaiknya kinerja membuat PT Astra Graphia Tbk lebih leluasa untuk melunasi utang-utangnya. Per September 2010, emiten berkode ASGR itu sudah tidak lagi memiliki utang perbankan yang musti ditanggung. Direktur Keuangan ASGR Diana Makmur mengemukakan, perseroan melunasi pinjaman perbankannya yang jatuh tempo tahun ini senilai Rp 114 miliar. "Karena cash flow perusahaan baik maka kita lunasi utang yang ada," ujarnya. Per Akhir September 2010, kas dan setara kas ASGR tercatat sebesar Rp 102,080 miliar. Perseroan juga masih mengantongi saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya, jumlahnya mencapai Rp 227,145 miliar. Di sembilan bulan pertama 2010 ini, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 56% dibandingkan dengan kuartal III 2009 dari Rp 47,135 miliar menjadi Rp 73,538 miliar. Kenaikan laba tersebut dicapai karena perseroan mampu menekan beban pokok pendapatan hingga 24,5% year on year (yoy) sehingga menjadi Rp 545,418 miliar. Penurunan beban pokok tersebut ternyata mampu menopang menyusutnya pendapatan bersih ASGR sepanjang Januari hingga September 2010 yang sebesar 12,9% dari Rp 958,912 miliar menjadi Rp 848,838 miliar. Sehingga, laba kotor perseroan pun naik dari Rp 279,367 miliar di kuartal III tahun lalu menjadi Rp 303,419 miliar. Hal itu pun kemudian berpengaruh terhadap peningkatan laba usaha yang dikantongi perseroan sebesar 11% (yoy) menjadi Rp 95,170 miliar. Pelunasan utang yang dilakukan perseroan serta merta membuat beban bunga yang ditanggung mengempis. Kalau per September tahun lalu perseroan harus menanggung beban bunga senilai Rp 13,578 miliar, per September 2010, beban bunga ASGR hanya Rp 13,578 miliar. Diana mengemukakan, perseroan berniat untuk melakukan ekspansi, terutama di sektor teknologi informasi (IT). "Kita akan gandeng beberapa pihak atau mungkin akuisisi untuk mengembangkan IT kami," katanya. Namun, ia mengaku, belum melakukan pendekatan dengan pihak mana pun. Untuk merealisasikan hal itu, perseroan telah mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 80 hingga Rp 100 miliar. Tahun ini, ASGR mengalokasikan belanja modalnya sebesar Rp 90 miliar dan hingga September 2010 yang sudah terealisasi mencapai Rp 70 miliar. Tahun ini ASGR menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 10% hingga 12% dari tahun lalu. Sepanjang 2009, ASGR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,335 triliun. Dengan demikian, tahun ini perseroan menargetkan bisa meraup pendapatan bersih sekitar Rp 1,468 triliun hingga Rp 1,495 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News