KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Lilik Unggul Raharjo mengatakan penerapan kebijakan antikarbon atau Carbon Border Adjusment Mechanism (CBAM) yang disebut akan berlaku Uni Eropa pada 2025 tidak berpengaruh pada produksi semen dalam negeri. "CBAM akan diterapkan di Eropa sekitar tahun 2025, dan kita tidak ada ekspor semen maupun clinker ke Eropa. Walau kita tidak ada ekspor ke Eropa, kita ingin mengetahui mekanisme implementasi CBAM masih belum clear ini, mengingat potensi diterapkan di negara lain," ungkap Lilik saat dihubungi Kontan, Kamis (04/07). Lilik menambahkan, meski tak berdampak secara langsung dirinya mengatakan bahwa lebih dari 70% semen yang beredar di dalam negeri sudah lebih ramah lingkungan dengan kandungan karbon yang lebih rendah.
ASI: Kebijakan Anti Karbon Belum Pengaruhi Industri Semen Dalam Negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Lilik Unggul Raharjo mengatakan penerapan kebijakan antikarbon atau Carbon Border Adjusment Mechanism (CBAM) yang disebut akan berlaku Uni Eropa pada 2025 tidak berpengaruh pada produksi semen dalam negeri. "CBAM akan diterapkan di Eropa sekitar tahun 2025, dan kita tidak ada ekspor semen maupun clinker ke Eropa. Walau kita tidak ada ekspor ke Eropa, kita ingin mengetahui mekanisme implementasi CBAM masih belum clear ini, mengingat potensi diterapkan di negara lain," ungkap Lilik saat dihubungi Kontan, Kamis (04/07). Lilik menambahkan, meski tak berdampak secara langsung dirinya mengatakan bahwa lebih dari 70% semen yang beredar di dalam negeri sudah lebih ramah lingkungan dengan kandungan karbon yang lebih rendah.