Asia bidik investasi di Indonesia



JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, selama kuartal I 2013, rencana penanaman modal asing ke Indonesia mencapai US$ 15 miliar, yang terdiri dari 1.000 proyek.

Dari angka tersebut yang sudah terealisasi hanya 47,2% atau sebesar US$ 7 miliar. Dari total rencana investasi itu, yang terbesar berasal dari kawasan Asia. Bahkan, lima besar negara Asia mendominasi hampir 70% atau setara dengan US$ 10,5 miliar dari total rencana investasi.

Investasi tersebut terbagi atas 486 proyek. Sayangnya, soal realisasi investasi dari lima negara Asia itu selama kuartal I masih terbilang kecil alias jauh panggang dari api. BKPM mencatat, realisasi investasinya baru mencapai 24,9% dari rencana investasi senilai US$ 2,6 miliar.


Tak semua negara Asia bisa merealisasi seluruh komitmennya investasi selama kuartal I. Seperti Thailand, yang merupakan negara teratas untuk rencana investasi, namun dari sisi realisasi investasinya hanya ada di peringkat ke 23 untuk secara global.

Thailand berencana investasi US$ 6,9 miliar untuk lima proyek, namun realisasinya hanya US$ 8 juta. Bedakan dengan Jepang, yang memiliki rencana investasi 100 proyek senilai US$ 620 juta, namun justru realisasi investasi Jepang mencapai US$ 1,152 miliar untuk 168 proyek.

Dari realisasi yang dilakukan Jepang ini, terbesar berada di industri alat angkutan dan transportasi lainnya yang nilainya mencapai US$ 783 juta. Hal ini tidak mengherankan karena di sepanjang tiga bulan pertama, industri otomotif Jepang mulai melakukan ekspansi besar-besaran ke Indonesia.

"Jadi kecenderungannya memang ini investasinya makin menuju ke manufacturing dan ini sudah sesuai dengan yang kami inginkan bahwa Negara tidak bisa bergantung pada sumber daya alam lagi," jelas Kepala BKPM Chatib Basri pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri