Asia Finance Berhad Buka Kantor Cabang di Indonesia



JAKARTA. Satu lagi bank berbasis syariah yang akan meramaikan industri perbankan Indonesia. Wajah baru perbankan syariah lokal tersebut adalah Asian Finance Bank Berhad (AFB) yang berbasis di Malaysia.

Kantor cabang pertama AFB akan dibuka di Jakarta tahun depan. Ali Zaenal Shahab, Chief Representative Officer AFB Rabu (15/10), seusai bertemu dengan Utusan Khusus Presiden untuk Kawasan Timur Tengah Alwi Shihab menegaskan bahwa bank yang berpusat di Kuala Lumpur ini seratus persen bank syariah.

Pemegang saham terbesarnya adalah Qatar Islamic Bank yang menguasai 70% kepemilikan. Pemegang saham kedua terbesar (20%) adalah RUSD Investment Bank Inc. dari Saudi Arabia. Sedangkan sisa saham (10%) dimiliki oleh Global Investment House (GIH) dari Kuwait.


Sebenarnya AFB mulai hadir di Indonesia sejak 7 Desember 2007 lalu. Bank hasil kongsi bank-bank asal Timur Tengah ini, sudah membuka kantor perwakilannya di Indonesia.

Sebelumnya, AFB juga telah menjalin kerjasama dengan bank syariah lokal seperti Bank Muamalat dalam penerbitan produk perbankan syariah. Bank ini juga sudah membiayai beberapa perusahaan dan proyek-proyek di Indonesia, seperti membiayai proyek rumah susun hak milik di Kemayoran Jakarta.

Maret lalu, AFB juga berkongsi dengan lima perusahaan membentuk sindikasi pembiayaan tiga unit helikopter untuk PT. Indonesia Air Transport. "Selain itu kami juga membiayai proyek listrik 10.000 megawatt yang dilakukan PLN," ungkap Ali.

Untuk mewujudkan pembukaan kantor cabang, Ali mengaku saat ini sedang melengkapi proses perizinan dari Bank Indonesia. Pada tahap awal, AFB menyiapkan dana sebesar US$ 100 juta guna memulai usaha.

Pada tahun awal AFB telah mengincar pembiayaan di perusahaan plat merah yang ingin mengembangkan usaha seperti Krakatau Steel.

Menanggapi rencana ini, Alwi Shihab meminta agar semua instansi pemerintah, maupun pemerintah daerah turut mempermudah urusan seperti perizinan bagi calon investor seperti ini. "Bahkan harusnya mereka mendapat insentif, karena mereka tidak kabur keluar saat terjadi krisis global seperti sekarang ini," kata Alwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie