SINGAPURA. Sejumlah negara berkembang di Asia diperkirakan bakal menghadapi tekanan inflasi yang lebih berat pada tahun depan. Dari sejumlah negara itu, Indonesia dan India menjadi dua negara yang dianggap akan lebih banyak menerima tantangan, karena harus menyeimbangkan resiko inflasi dengan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Survai kepada 15 ekonom yang dilakukan Bloomberg menunjukkan, bank-bank sentral di sejumlah negara berkembang Asia dihadapkan pada pengetatan kebijakan untuk menaikkan nilai tukar dan tekanan inflasi masa lalu. "Tekanan inflasi dapat muncul dalam beberapa kuartal ke depan, sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak akan dapat pulih dengan cepat dan luas sehingga belum cukup untuk melakukan kebijakan moneter ketat," kata Vishnu Varathan, Ekonom Mizuho Corporate Bank Ltd. Dia menyebutkan, Bank Sentral India harus berurusan dengan peningkatan harga yang tinggi di tengah perlambatan ekonomi. Untuk itu harus ada kebijakan yang lebih komplek, walaupun baru-baru ini bank sentral tersebut mengisyaratkan adanya ruang penurunan suku bunga.
Asia hadapi tingkat inflasi tinggi
SINGAPURA. Sejumlah negara berkembang di Asia diperkirakan bakal menghadapi tekanan inflasi yang lebih berat pada tahun depan. Dari sejumlah negara itu, Indonesia dan India menjadi dua negara yang dianggap akan lebih banyak menerima tantangan, karena harus menyeimbangkan resiko inflasi dengan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Survai kepada 15 ekonom yang dilakukan Bloomberg menunjukkan, bank-bank sentral di sejumlah negara berkembang Asia dihadapkan pada pengetatan kebijakan untuk menaikkan nilai tukar dan tekanan inflasi masa lalu. "Tekanan inflasi dapat muncul dalam beberapa kuartal ke depan, sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak akan dapat pulih dengan cepat dan luas sehingga belum cukup untuk melakukan kebijakan moneter ketat," kata Vishnu Varathan, Ekonom Mizuho Corporate Bank Ltd. Dia menyebutkan, Bank Sentral India harus berurusan dengan peningkatan harga yang tinggi di tengah perlambatan ekonomi. Untuk itu harus ada kebijakan yang lebih komplek, walaupun baru-baru ini bank sentral tersebut mengisyaratkan adanya ruang penurunan suku bunga.