KONTAN.CO.ID - Diam-diam, Hong Kong dan Singapura ternyata tengah berupaya mengambil kesempatan merebut kue pasar lebih besar dari bisnis derivatif global yang senilai US$ 540 triliun. Dua negara yang menjadi pusat keuangan Asia itu memanfaatkan peluang dari peraturan baru perbankan Inggris dan Eropa yang kurang menarik bagi bisnis derivatif. Termasuk ketidakpastian akibat rencana Inggris meninggalkan Uni Eropa. Sumber Reuters membisikkan, dalam lima bulan terakhir, regulator keuangan Hong Kong dan Singapura secara terpisah telah melakukan pembicaraan dengan Asosiasi Pasar dan Industri Keuangan Asia atau The Asia Securities Industry and Financial Markets Association (ASIFMA). Asosiasi ini merupakan perwakilan kreditur global di Asia. Dalam pertemuan tersebut, Hong Kong Monetary Authority (HKMA) dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) bahkan sampai menawarkan perubahan regulasi apa yang dibutuhkan agar lebih banyak bank mau melakukan transaksi derivatif di dua negara tersebut. Belum ada hitungan pasti mengenai potensi dana derivatif yang bisa dijaring oleh dua negara itu. Tapi yang jelas, jika upaya tersebut berhasil, mereka dapat menarik dana miliaran dollar dari bisnis derivatif.
Asia ingin jadi pusat transaksi derivatif
KONTAN.CO.ID - Diam-diam, Hong Kong dan Singapura ternyata tengah berupaya mengambil kesempatan merebut kue pasar lebih besar dari bisnis derivatif global yang senilai US$ 540 triliun. Dua negara yang menjadi pusat keuangan Asia itu memanfaatkan peluang dari peraturan baru perbankan Inggris dan Eropa yang kurang menarik bagi bisnis derivatif. Termasuk ketidakpastian akibat rencana Inggris meninggalkan Uni Eropa. Sumber Reuters membisikkan, dalam lima bulan terakhir, regulator keuangan Hong Kong dan Singapura secara terpisah telah melakukan pembicaraan dengan Asosiasi Pasar dan Industri Keuangan Asia atau The Asia Securities Industry and Financial Markets Association (ASIFMA). Asosiasi ini merupakan perwakilan kreditur global di Asia. Dalam pertemuan tersebut, Hong Kong Monetary Authority (HKMA) dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) bahkan sampai menawarkan perubahan regulasi apa yang dibutuhkan agar lebih banyak bank mau melakukan transaksi derivatif di dua negara tersebut. Belum ada hitungan pasti mengenai potensi dana derivatif yang bisa dijaring oleh dua negara itu. Tapi yang jelas, jika upaya tersebut berhasil, mereka dapat menarik dana miliaran dollar dari bisnis derivatif.