Asia menunggu stimulus



JAKARTA. Indeks saham Asia kembali rontok. Penyebabnya, data ekonomi terbaru Amerika Serikat (AS) dan China yang mengecewakan. Indeks MSCI Asia Pacific, Senin (4/6) pukul 14.15 WIB, anjlok 2,2% menjadi 108,95. Itu merupakan level terendah MSCI sejak Oktober 2011.

Nikkei 225 tergelincir 1,7%, indeks Hang Seng terpuruk 2,3%. Indeks Kospi dan S&P/ASX 200 Australia turun masing-masing 2,8%, dan 1,9%.

Kerisauan terhadap pertumbuhan ekonomi global kembali muncul, begitu data terbaru AS dan China terbit. "Apalagi, masih ada krisis utang Eropa yang belum terselesaikan. Situasi seperti ini membutuhkan langkah koordinasi bank sentral dunia untuk menenangkan pasar, hingga aksi jual tidak berlanjut," ujar Benjamin Tam, analis IG Investment di Hong Kong seperti dikutip Bloomberg.


Analis Askap Futures, Kiswoyo Adi Joe, menilai, indeks saham Asia, esok, masih fluktuatif. Pidato Gubernur The Fed, Ben Bernanke, bisa meniupkan katalis positif. "Itu terjadi jika ada pernyataan tentang stimulus lanjutan," tutur Kiswoyo.

Proyeksi Kiswoyo, hari ini, Hang Seng berkisar 18.000-18.500. Sementara Nikkei 225 akan bergerak di rentang 8.200 hingga 8.350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri