Asia Pacific Fibers (POLY) siap manfaatkan momen bulan puasa dan lebaran tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tekstil PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) yakin bisa memenuhi target pendapatan sebesar US$ 350 juta pada tahun 2021. Salah satu upaya yang jadi fokus POLY adalah mengoptimalkan momentum bulan puasa dan lebaran.

Head of Corporate Communications and Public Relations POLY Prama Yudha Amdan menyampaikan, bisnis tekstil di dalam negeri sebenarnya belum sepenuhnya pulih.

Memang, di awal tahun ini permintaan tekstil sudah meningkat cukup signifikan dibandingkan saat awal pandemi Covid-19, namun POLY sebagaimana perusahaan tekstil pada umumnya dihadang oleh tekanan naiknya harga bahan baku. Hal ini tak lepas dari melesatnya harga minyak mentah dunia dalam beberapa waktu terakhir.


Baca Juga: Incar pertumbuhan pendapatan 10%, Jaya Trishindo (HELI) bakal beli cargo drone

Kenaikan harga komoditas tersebut diakui mempengaruhi marjin keuntungan yang diperoleh POLY. Ini mengingat perusahaan tersebut tak bisa leluasa menaikkan harga jual produk.

“Harga bahan baku rata-rata naik 30%, tapi kami tidak naikkan harga setinggi itu, meski harus mengorbankan marjin. Kami paham kondisi dalam negeri belum pulih benar,” ungkap Prama, Kamis (25/3) lalu.

Manajemen POLY memilih fokus mempersiapkan diri menyambut momentum bulan puasa dan Lebaran. Di momen tersebut, permintaan terhadap produk TPT biasanya akan meningkat terlepas masih berlangsungnya pandemi Covid-19. “Mulai bulan April nanti kami harus jaga-jaga mengantisipasi permintaan saat bulan puasa dan lebaran,” ujar dia.

Untuk mendorong kinerja di tahun ini, POLY fokus mengedepankan produk-produk bernilai tambah. Dalam hal ini, perusahaan tersebut akan mengembangkan inovasi produk yang memenuhi beberapa aspek, seperti protection, comfort, dan sustainability.

Baca Juga: Beli menara Rp 3,98 triliun, Tower Bersama (TBIG) minta restu RUPSLB akhir Maret 2021

“Ide besar dari aspek-aspek ini adalah karena kami ingin membuat produk bernilai tambah, bukan sekadar komoditas semata,” tandas Prama.

Sebagai catatan, POLY mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 42% (yoy) menjadi US$ 181,24 juta per kuartal III-2020. POLY juga masih menderita kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 16,27 juta atau melonjak 414,87% (yoy).

Selanjutnya: Ini upaya Ultrajaya Milk (ULTJ) memperkuat bisnisnya di tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi